Kisah Laskar Pelangi dari Pomoman

BOLMONG--Masih Ingat kisah Laskar Pelangi karya Andrea Hirata? kisah itu menceritakan perjuangan anak-anak beserta guru dan kepala sekolah yang melawan keadaan untuk mendapatkan pendidikan layak. Kisah ini ternyata ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) tepatnya di Desa Pomoman, Kecamatan Poigar.

Tak mudah mencapai Desa Pomoman, harus melintasi sembilan sungai. Melalui jalan berbatu terjal. Tak bisa pakai kendaraan biasa. Musti mobil rambo. Jaraknya juga jauh. 13 kilometer dari jalan trans sulawesi.

Toh tim dari Dinas Pendidikan Bolmong tetap berupaya menerobos, Selasa lalu. Demi meninjau guru dan murid di SD dan SMP di wilayah tersebut.

Tim terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta, Kabid Dikdas Abdul Rivai Mokoagow dan Korwil Poigar Mardin Manangin. Banyak kisah mengharukan di dunia pendidikan yang terpencil itu.

Salah satunya diceritakan Kepala Sekolah SMP Satap Negeri Pomoman Rentje Winokan. Ia mengaku tak bosan – bosan mengajak siswa kembali ke sekolah.”Saya terus membujuk mereka kembali ke sekolah,” kata dia.

Dia menyebut, tradisi putus sekolah di sana memang tinggi. Keadaan terpencil disana membuat gairah sekolah menurun. Orang tua merasa rugi jika menyekolahkan anaknya. Lebih baik sang anak jadi petani agar bisa segera menghasilkan uang. Ini mengusik nuraninya sebagai guru.

Anak – anak ini harus diselamatkan. Bagaimanapun caranya.”Saya pun keluar masuk rumah, minta agar anak – anak kembali sekolah, bahkan saya jemput ke sekolah,” kata dia.

Hal itu melelahkan fisik. Menguras emosi pula. Ada anak yang berkali kali didatangi, tetap saja dikurung orang tuanya. “Namun saya tak menyerah,” kata dia.

Banyak yang berhasil dikembalikan di jalan yang benar. Namun ada pula yang tidak bisa.

Hingga putus sekolah. Tak bisa disentuh lewat fisik, ia menyentuhnya lewat doa. SMP Satap sendiri punya 14 siswa. Sedang SD Pomoman punya 28 siswa.

Kadis Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta mengatakan, tujuan peninjauan adalah untuk memantau pendidikan di daerah terpencil.”Kita meninjau guru, siswa serta sekolah,” katanya. Kepada kepsek ia meminta untuk tak lelah menjemput siswa di rumah.

Pemkab Bolmong, sebut dia, peduli terhadap tenaga pendidik dan siswa untuk peningkatan IPM di Bolmong.”Itu menjadi perhatian pemerintah,” katanya. (Viko)

Komentar