Aneh! Paus Orca Terdampar di Pantai Inobonto

BOLMONG–Seekor bayi paus orca terdampar di Pantai Kelurahan Inobonto, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu (24/06/2020).

Penemuan ini pertama kali oleh sejumlah nelayan pesisir pada pukul 05.00 Wita. Menurut Astam salah satu nelayan, dirinya mendengar suara teriakan hewan dibelakang rumahnya yang bertepatan dibelakang pantai. “Setelah saya cek, ternyata ikan ini telah terdampar,” ujar dia.

Ia dan nelayan lain pun berusaha mengembalikan mamalia laut tersebut ke air. Namun hingga pukul 07.00 wita, ikan tersebut selalu kembali ke darat. “Warga sekitar pun menjadi heboh dan berkumpul melihat ikan itu,” kata dia.

Warga mengira ikan tersebut adalah jenis lumba-lumba biasa. Sehingga mereka tidak khawatir menyentuh dan mengembalikan ke laut. “Ini ikan lumba-lumba, kita sudah kembalikan ke laut tapi dia selalu kembali ke darat,” kata Meiva Pontoh warga sekitar.

Hingga pukul 15.00 wita, ikan tersebut masih kembali ke darat meski selalu didorong warga menuju tengah laut.

Warga termasuk anak-anak mulai mendekati bahkan memeluk ikan tersebut. Beberapa diantaranya pun mengabadikan foto dan video di media sosial ikan tersebut.

Namun setelah ditelusuri ikan tersebut bukanlah lumba-lumba biasa pada umumnya, melainkan jenis bayi paus orca.

Pengajar (Dosen) Fakultas Perikanan dan Ilmu Perikanan (FPIK) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Dr.Ir. Suria Darwisito, MSc, menyebut ikan tersebut bukanlah lumba-lumba biasa, melainkan paus pembunuh, seguni atau Orca (Orcinus orca). “Ia spesies paus pembunuh yang memangsa mamalia laut lain,” ucap Suria.

Suria terkejut mengetahui jenis paus ini terdampar di Pantai Inobonto, sebab spesies ini hanya hidup di kawasan 4 iklim dan bersuhu hangat. “Kenapa bisa ada disini, terakhir yang saya tahu sejarah 20 terakhir itu di Flores ada paus orca terdampar,” kata Suria.

Ia menduga ada dua faktor yang menyebabkan paus ini terdampar, yang pertama adalah terpisah dari kawanan akibat pergerakan arus laut atau perubahan iklim. “Yang kedua akibat gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,3 terjadi di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), sehari sebelumnya, sehingga sensor atau navigasi pada paus ini terganggu dan terpisah bersama kawanannya,” kata dia.

Menurut Suria, bayi paus orca ini sudah sulit dikembalikan ke laut, sebab navigasi bersama kawanannya sudah terganggu dan bisa saja stres karena telah dikurumni masyarakat. “Yang saya khawatir ikan ini sudah dikerumuni dan dipegang-pegang oleh masyarakat, kalau dia stres dia bisa menggigit,” jelas Suria.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan Perikanan Bolmong Wahyudin Gonibala saat dikonfirmasi mengatakan, telah menerima informasi tersebut. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak, sebab itu kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut. “Kita sudah koordinasikan untuk rescuenya seperti apa, karena ini kewenangan provinsi, karena ini baru pertama kali terjadi, sehingga kita harus koordinasi,”kata Wahyudin.

Sementara itu hingga pukul 17.00 wita, bayi paus orca ini masih dalam keadaan terdampar dan jadi tontonan warga.(Viko)

Komentar