Percepatan Penurunan Stunting, Pemkot Kotamobagu Gelar FGD

BNews, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu menggelar Focus Group Discussion (FGD) Tahap III penyusunan dokumen rencana aksi tahunan (RAT) percepatan penurunan Stunting, Rabu, 7 Desember 2022.

FGD yang digelar di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Kotamobagu, Jalan Kampus Kelurahan Mogolaing, Kotamobagu Barat itu, dibuka langsung Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kotamobagu, Sitti Rafiqah Bora, mewakili Wali Kota Tatong Bara.

BACA JUGA: KPK Lelang Barang dari Koruptor, Ada Mobil dan Logam Mulia, Minat?

Rafiqah mengatakan, percepatan pencegahan dan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional.

Di mana Presiden menargetkan angka prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen atau 3,5 persen per tahun.

“Kondisi stunting Kota Kotamobagu pada tahun 2020 menunjukkan sinyal bahwa perlunya peningkatan manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar,” kata Rafiqah.

“Sehingga pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting perlu dalam skala dan kualitas yang memadai secara lengkap pada kelompok sasaran prirotas yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak dibawah usia 2 tahun serta remaja putri,” tambah Rafiqah.

Hal ini, terang Rafiqah, turut, didukung melalui Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep.10/M.PPN/HK/02/2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022.

“Ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena Kota Kotamobagu menjadi salah satu daerah yang ditetapkan sebagai lokasi fokus intervensi pengurangan stunting terintegrasi,” ujarnya.

Menurut Rafiqah, berdasarkan data Dinas Kesehatan pengukuran bulan Agustus 2022, prevalensi stunting di Kota Kotamobagu sebesar 2,7 persen atau sebanyak 189 balita stunting.

“Data ini menunjukkan penurunan dari sebelumnya 3,86 persen atau sebanyak 271 balita stunting,” ujarnya.

BACA JUGA: Bersumber dari APBDP Tahun 2022, Ini Paket Proyek yang Dikelola Cipta Karya PUPR Kotamobagu.

Rafiqah berharap, kegiatan ini dapat merumuskan rekomendasi terkait perecepatan penurunan stunting untuk kelanjutan pembangunan di Kota Kotamobagu.

“Melalui kegiatan FGD  penyusunan Rencana Aksi Tahunan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Kotamobagu, mudah-mudahan dapat diperoleh berbagai masukan, saran maupun rekomendasi yang dirumuskan secara bersama oleh para pemangku kepentingan terkait bagi penyusunan agenda pembangunan berkelanjutan di Kota Kotamobagu,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Kotamobagu, melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Muhamad Fahmi Iman, menambahkan tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk meningkatkan kinerja percepatan penurunan stunting di Kotamobagu.

“Selain itu juga untuk meningkatkan peran kelembagaan dan keberpihakan anggaran penurunan stunting, serta meningkatkan kinerja pemanfaatan basis data terpadu,” ucapnya.

FGD tersebut turut dihadiri narasumber dari Tim Task Force Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Valentino Lumowa, dan Shelley Sondakh, para pimpinan OPD terkait, para camat, lurah dan sangadi se Kota Kotamobagu.

(*/Miranty Manangin)

 

Komentar