Monitoring Harga Bapok di Pasar Boroko, Amin: Harganya Masih Bisa Dijangkau

BNews, BOLMUT – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang tergabung dari unsur Pemerintah Daerah Bolmong Utara (Bolmut), melakukan monitoring harga bahan pokok (bapok) di Pasar Boroko, Selasa (14/2/2023) pagi tadi.

Monitoring ini dipimpin langsung Wakil Bupati Amin Lasena, didampingi Asisten II Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Nazarudin Maloho, Kabag Ops Kompol Hariadi Ismail bersama jajaran Polres Bolmut.

Selain itu, turut hadir juga Kepala Dinas Perhubungan Sriwahyuni Pontoh, Kepala Bagian Prokopim Sofyan Mokoginta, Camat Kaidipang Mohammad Misaala dan para ASN Pemda Bolmut.

Amin mengatakan, setelah dilakukan pengecekan langsung di Pasar Boroko, harga bapok masih normal.

“Harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat pada umumnya. Hanya cabai yang sudah mulai naik harganya,” bebernya kepada awak media.

Lanjutnya, rata rata harga cabe rawit sekarang naik sekitar 50 hingga 60 ribu perkilo gramnya.

“Tapi cabai dari petani lokal saja, jadi saya menghimbau kepada para petani yang menanam cabai rawit kalau sudah siap di panen, agar segera di panen, mengingat juga cabai salah satu bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat pada umumnya,” terang wakil bupati.

Amin menambahkan, pemerintah daerah dalam hal ini TPID akan terus memonitoring setiap minggu harga bapok.

“Kami akan monitor harga bahan pokok baik di Pasar Boroko maupun pasar pasar lain yang ada di Bolmut,” tambahnya.

Sementara itu, Sahidah Bolota salah satu penjual Inamol di Pasar Boroko saat diwawancarai awak media, mengatakan akan menyesuaikan harga bahan yang dijualnya dengan kondisi yang ada.

“Tentu kami tetap mengikuti harga jual sesuai dengan perkembangannya,” katanya.

Di sisi lain, dia berharap kepada Pemerintah untuk menata kembali tempat jualan para pedagang di Pasar Boroko.

“Saya senang karena tadi wakil bupati datang di tempat saya, dan saya berharap kiranya pak bupati dan wakil bupati bisa menata kembali tempat jualan kami saat ini,” harapnya.

“Tempat jualan saya terhalang dengan penjual ikan dan jualan barito, pakaian bekas dan saya berharap kedepanya bisa ditata kembali pengaturan lokasi jualan di Pasar boroko ini sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh Dinas Perindagkop,” pungkasnya.

Reporter: Muchtar L Harundja

Editor: Wahyudy Paputungan

Komentar