Disdik Bolsel: Kekerasan Pembelajaran di Masa Pandemi Tidak Ada

BOLSEL—Kasus kekerasan akibat belajar dari rumah di masa pandemi sekarang ini, marak terjadi di beberapa daerah. Di beberapa pemberitaan sejumlah media, anak sekolah kerap mendapat perlakuan tidak baik dari orang tua wali murid, saat belajar dari rumah.

Namun, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kasus tersebut hingga saat ini tidak ada. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bolsel, Rante Hatani.

“Di masa Pandemi covid-19 ini pembelajaran berjalan dengan baik. Soal keluhan pasti ada, karena memang orang tua siswa bukan orang yang profesional untuk mengajar. Namun untuk persoalan keluhan kekerasan terhadap anak di masa Pandemi Covid-19, Alhamdulilah sampai saat ini belum ada,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/9).

Disisi lain, Ia menjelaskan, ada tiga metode yang di lakukan oleh para guru di masa Pandemi Covid-19. Yakni, metode Luar Jaringan (Luring), Dalam Jaringan (Daring) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Untuk Bolsel sendiri, terangnya, PTM pelan-pelan di buka dengan memperhatikan kondisi yang ada, serta sesuai protokol kesehatan. Dimana  tatap muka terbatas seminggu tiga kali masuk sekolah. Jumlah siswa pun diatur agar tidak menimbulkan kerumunan, setelah itu kunjungan langsung ke rumah siswa.

“Untuk kunjungan sejauh ini tidak ada kendala, bahkan 90 persen semua siswa di kunjungi oleh guru,” jelasnya.

Ia juga bersyukur kasus virus covid-19 semakin hari semakin menurun.  Terbukti untuk kasus di Bolsel, beberapa orang yang dinyatakan positif Covid-19 sudah dinyatakan sembuh.

“Ini artinya Pembelajaran Tatap Muka tidak membawa dampak yang buruk untuk penambahan kasus di Bolsel,” ucapnya.

Disinggung apakah PTM sepenuhnya akan di buka dengan adanya PPKM diturunkan menjadi level 2, dijelaskannya, untuk hal itu tidak sepenuhnya langsung dibuka.

“Kita juga harus melihat seberapa banyak masyarakat yang di vaksin. Bolsel sendiri target nya 52 ribu yang akan di vaksin. Sampai saat ini belum mencapai target. Untuk mencapai Hard Immunity (Kekebalan Kelompok) harus mencapai 90 persen dan benar-benar sudah normal, baru kita akan buka penuh PTM dengan menunggu arahan dari kementrian Pendidikan,” pungkasnya.

(Wawan Dentaw)

Komentar