Disbudpar Kotamobagu Gelar FGD Penyusunan PPKD

KOTAMOBAGU- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) di Aula Bontean Kantor Desa Bilalang I Kecamatan Kotamobagu Utara, Selasa (06/04).

Dalam kegiatan itu, Disbudpar melibatkan 2 orang tenaga ahli yang berlatar belakang sebagai Antropolog dan juga pamong budaya di Sulut. Yakni, Stevano Sumampow dan Anita Mokodongan SSTPar, MHum .

Kepala Disbudpar Kotamobagu, Anki T Mokoginta mengatakan, FGD penyusunan PPKD itu bertujuan untuk menyatukan seluruh masukan maupun pendapat dari para pemerhati dan budayawan.

“Penyusunan pokok pikiran kebudayaan daerah ini selain amanat dari pada undang- undang , juga merupakan bentuk pengejawantahan daripada visi dan misi Wali Kota Kotamobagu yaitu pelestarian kebudayaan lokal,” ujarnya.

Menurut Anki, dokumen PPKD juga menjadi dasar untuk program kegiatan dan menjadi salah satu syarat untuk mengajukan bantuan dana ke pemerintah pusat.

“Degan adanya dokumen PPKD ini insyaallah bisa menjadi pintu pembuka untuk bantuan anggaran yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” tuturnya.

Lanjutnya, untuk perampungan dokumen PPKD sangat diharapkan adanya informasi, saran dan masukan dari seluruh komponen masyarakat.

“Kami sangat berharap adanya partisipasi dari seluruh komponen masyarakat dalam rangka penyempurnaan PPKD,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara mengatakan, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Pemkot Kotamobagu Sitti Rafiqa Bora bahwa kebudayaan daerah merupakan cerminan dari kepribadian masyarakatnya.

“Sehingga keharusan bagi kita semua untuk mempertahankan, melestarikan, bahkan mengembangkan adat budaya yang dapat dirasakan langsung, serta dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat yang tercinta,” ujarnya.

Wali Kota juga menegaskan, dukungan penuh terhadap proses penggalian sejarah, adat dan budaya, dengan harapan nantinya bisa memberikan kemajuan bagi pembangunan di daerah.

“FGD ini sebagai bagian dari upaya kita untuk melestarikan budaya di daerah yang sama-sama kita cintai ini. Kami berharap, agar hal ini bisa membawa kemajuan bagi daerah sekaligus sebagai warisan untuk generasi mendatang,” pungkasnya.

(Laras Dondo)

Komentar