Pimpin Upacara Tradisi Pembaretan Bintara Remaja, Ini Pesan Kapolda Sulut

BNews, SULUT – Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budiyanto memimpin upacara penutupan tradisi pembaretan bintara remaja Direktorat Samapta Polda Sulut, pada Jumat (10/3/2023), di Pantai Paal Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara.

Kegiatan tersebut diikuti total sebanyak 419 bintara remaja. Terdiri dari, 173 polisi laki-laki dan 10 polisi wanita angkatan 47, kemudian 226 polisi laki-laki dan 10 polisi wanita angkatan 48.

Upacara penutupan tradisi pembaretan ini ditandai secara simbolis dengan pelepasan topi rimba perwakilan bintara remaja angkatan 47 dan 48 oleh Kapolda Sulut.

Setelah itu, Kapolda Sulut menyiramkan air kembang dan memakaikan baret coklat khas samapta kepada perwakilan.

Sementara itu Kapolda Sulut dalam amanatnya, mengucapkan terima kasih kepada Direktur Samapta Polda Sulut beserta para panitia yang telah merencanakan, menyiapkan, hingga melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan tradisi pembaretan ini dengan baik.

“Puji syukur, semua bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Berdasarkan laporan dari Direktur Samapta, tidak ada masalah. Semuanya bisa dilaksanakan dengan baik dan benar serta luar biasa. Ini terlihat sampai dengan pelaksanaan akhir, bukan hanya sekadar apel dan upacara saja tapi segala sesuatunya disiapkan dengan sebaik-baiknya,” kata Setyo.

Lanjutnya, kegiatan pembaretan bukan hanya sekadar formalitas tetapi merupakan sebuah proses dan ritual yang mengandung makna. Yaitu, sebagai tanda seorang bintara remaja masuk menjadi bagian dari Polda Sulut lebih khusus Direktorat Samapta.

“Jadi, pembaretan itu kalau secara umum semuanya bisa langsung menggunakan atau memakai baret. Tapi kalau menggunakan dan memakai baret ada prosesnya, ada ritualnya, maka itu membawa sebuah kebanggaan tersendiri sebagai bagian awal untuk bergabung dan melaksanakan tugas di Direktorat Samapta Polda Sulut,” ujar Irjen Pol Setyo Budiyanto memotivasi.

Setyo juga berpesan kepada seluruh peserta pembaretan untuk saling menjaga dan saling mengingatkan.

“Karena kalian adalah keluarga besar dan orang-orang terdekat di antara kalian. Saling mengingatkan kalau ada temannya yang ingin berbuat hal-hal yang tidak terpuji. Kebanggaan kita sebagai anggota Polda Sulut adalah jika kita bisa melaksanakan tugas-tugas, bisa melayani masyarakat, dan bisa menjalankan perintah pimpinan dengan baik,” kata Setyo.

Dalam kesempatan ini, Setyo juga mengingatkan bahwa tantangan tugas Polri ke depan semakin kompleks, terlebih menghadapi tahun politik menjelang Pemilu 2024.

“Prosesnya akan berjalan begitu cepat. Nanti ada yang akan ditugaskan dalam pengamanan rangkaian kegiatan Pemilu seperti kampanye, pengamanan TPS dan lainnya,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, dia juga mengajak seluruh personel khususnya para bintara remaja untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sejak awal.

“Mulai dari hari ini sampai nanti dengan pelaksanaan Pemilu hingga pelantikan presiden dan wakil presiden, tugasnya cukup banyak dan tantangannya pun cukup berat. Laksanakan tugas itu dengan baik dan kalau ada yang tidak paham, silahkan bertanya secara berjenjang,” pungkasnya.

Upacara penutupan tradisi pembaretan bintara remaja ini turut dihadiri oleh Direktur Samapta beserta beberapa Pejabat Utama Polda Sulut, Kapolres Minahasa Utara dan para Kasubdit Direktorat Samapta.

Diketahui, rangkaian kegiatan tradisi pembaretan ini dilaksanakan sejak Kamis (9/3), yang upacara pemberangkatan dan pelepasan pesertanya dipimpin oleh Wakapolda Sulut, di Mapolda.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian tradisi pembaretan adalah bakti sosial berupa penyerahan bantuan dan kerjabakti di lokasi pascabanjir, di Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Kemudian long march dari titik start di Kantor Camat Likupang menuju finish di Pantai Paal, dan diakhiri dengan upacara penutupan ini.(Yudi)

Editor: Agus Hari

 

Komentar