Dinkes Boltim Giatkan Pecegahan Stunting

BolmongNews.com, Boltim— Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengajak warga masyarakat untuk menggiatkan pencegahan terjadinya gizi buruk atau stunting sejak dini.

Kepala Dinkes Boltim, Eko Marsidi mengatakan, stunting merupakan masalah gizi kronis yabg disebabkan oleh buruknya asupan gizi kepada anak dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga, menyebabkan kondisi gagal tumbuh  (failure thrive) pada anak yang mengakibatkan tinggi atau panjang anak tidak sesuai dengan umur (TB/U).

“Oleh karenanya, anak terlihat jauh lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya,” jelas Eko, (15/5).

Dia menjelaskan, dampak bagi individu yakni beresiko terkena penyakit degeneratif, kemampuan kognitif menurun, daya tangkap berkurang, kecerdasan melemah, mudah sakit, fungsi tubuh tidak seimbang, postur tubuh rendah dan penampilan kurang menarik.

“Sedangkan dampak sunting bagi negara adalah stunting dapat menurunkan kesehatan dan produktivitas kerja seseorang sehingga akan berpengaruh pada pendapatannya ketika ia dewasa. Hal ini tentu, akan mempengaruhi pula pendapatan bruto negara sehingga akan memebuat negara merugi triliyunan rupiah,” terangnya.

Eko menerangkan, stunting bisa dicegah melalui beberapa langkah utamanya pemberian tablet bagi remaja putri usia 12 sampai 18 tahun.

“Stunting bisa dicegah dengan pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian asi eksklusif, rutin melakukan pemantauan pertumbuhan anak terutama di Posyandu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta pemberian tablet Fe bagi remaja putri 12 sampai dengan 18 tahun,” tukas Eko. (Lee)

Komentar