Aksi Vandalisme Terjadi di Makam Tadohe, Kepala Disbudpar Geram

BOLMONGNEWS.COM, Kotamobagu-Aksi vandalisme atau perusakan dengan mencoret-coret situs sejarah/cagar budaya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, mulai terjadi.

Hal ini terlihat pada salah satu makam leluhur Bolaang Mongondow, di Bukit Kansil Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, Rabu (5/2/2020), saat sejumlah awak media berkunjung, sekira pukul 16.00 Wita. Yakni, Makam Abo Tadohe atau dikenal dengan Punu’ Tadohe.

Pusara makam ayah dari Datoe Loloda Mokoagow (Datoe Binangkang) itu,
dicoret menggunakan spidol dan sebagian diduga menggunakan paku. Bagian belakang pusara di tulis The Anthonie dan bagian depan juga terdapat tulisan lainnya.

“Makam ini sudah mulai didatangi orang-orang yang hanya datang merusak saja. Ini tidak bisa dibiarkan, dan butuh penanganan pemerintah secara serius,” kata salah satu awak media, Miranti Manangin.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Anki Taurina Mokoginta, saat dikonfirmasi, menyesalkan perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab itu. “Ini merupakan situs cagar budaya, situs sejarah yang harus kita jaga bersama. Makam leluhur, jangan dirusak,” kata Anki dengan nada geram.

Sejumlah awak media saat mengunjungi makam Tadohe di Bukit Kansil Kelurahan Upai, Rabu (5/1/2020).

Anki menegaskan, agar pemerintah Kelurahan Upai mengawasi makam tersebut. “Saya berharap Pemerintah Kelurahan Upai untuk mengawasi makam leluhur ini. Buatkan pagar dan setiap pengunjung yang datang harus diawasi,” tegasnya.

Ia menambahkan, makam ini menjadi salah satu cagar budaya yang nantinya juga akan dijadikan sebagai objek wisata di Kotamobagu.

Diinformasikan, Tadohe menjadi pemimpin suku di daerah Bolaang Mongondow sekira tahun 1600 sampai 1650. Tadohe kemudian digantikan putranya, Loloda Mokoagow atau disebut Datoe Binangkang. Dimana wilayah Bolaang Mongondow sudah menganut sistem pemerintahan kerajaan pada tahun 1650 sampai 1697. (Ewin)

Komentar