Nilai Investasi Kimong Lebih Besar Daripada Bangun Singapura

BOLMONG – Hadir tahun ini, Kawasan Industri Mongondow (Kimong) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), disebut-sebut dapat menjadi solusi dari perbaikan ekonomi yang landai di masa pendemi Covid-19.

Covid 19 membuat perekonomian Sulut lesu darah. Tak ada investasi. Usaha besar, menengah dan kecil gulung tikar. Tak ada pemasukan bagi pemerintah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) nol. Begitupun pendapatan lainnya.Yang ada pengeluaran. Untuk jaring pengaman sosial. Di tengah kebuntuan ekonomi itu, Kimong hadir sebagai “penyelamat”.

Betapa tidak, di tahap pertamanya saja, 2.000 investor sudah ngantri. Nilai investasinya jumbo, mencapai Rp 170 triliun mengacu pada nilai dollar.

Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow membeber, nilai investasi Kimong lebih besar jika dibandingkan pembangunan di Negara Singapura pada tahun 1974 yang hanya memakan anggaran Rp 124 triliun.

Yasti mengungkapkan, Kimong adalah cita-citanya semenjak menjadi Bupati. Ia menginginkan sebuah kawasan industri dari hulu ke hilir di Bolmong.

“Impian saya harus hadir di tanah Mongondow salah satu kawasan industri dari hulu hingga hilir. Karena saya meyakini, kita belum mampu untuk membangun kawasan ini dengan anggaran daerah maupun negara,” kata dia.

Menurut Yasti, ia sudah bertemu dua Menteri untuk membahas Kimong.

“Saya ketemu Menteri Bappenas untun membahas pengembangan Kimong. Saya juga bertemu Menteri BKPM dan meminta izin agar Kimong jalan tahun ini,” kata dia.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey, sebut dia, sudah setuju Kimong dimulai tahun ini.

Dikatakan Yasti, Olly bersama -sama dengan Pemkab Bolmong berupaya mempercepat Kimong meski di masa Covid 19.”Kita harus mulai agar daerah kita bisa maju, kita pakai protokol covid 19. Ini juga diperuntukan untuk pembangunan pabrik dari hulu hingga hilir. Semua tanah pertanian akan kita manfaatkan, masyarakat pun akan diberikan kemudahan fasilitas – fasilitas supaya bisa bercocok tanam,” ujarnya.

Menurut Yasti, Kimong adalah satu dari dua kawasan industri yang baru dibangun pemerintah Jokowi.

Hal tersebut menunjukkan betapa besar perhatian pemerintah pusat terhadap Bolaang Mongondow Raya. Yasti memprediksi Kimong bakal meningkatkan ekonomi kawasan.

“Akan ada 33 ribu ribu tenaga kerja dimana akan diprioritaskan anak – anak Mongondow,” ujarnya.

Kue Kimong juga akan menetes di daerah BMR lainnya. Yasti akan meminta investor untuk turut memajukan pariwisata di Bolsel, Kotamobagu dan Boltim. Investor juga akan diminta membangun sekolah.

“Kita minta mereka siapkan guru bahasa mandarin,” kata dia.

Rencana Pemkab Bolmong dan Pemprov Sulut menghadirkan kawasan Kimong juga disokong oleh DPRD Bolmong.

Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling mengatakan, menghadirkan Kimong adalah langkah maju. “Dalam konteks saat ini dimana kita siap masuk ke era new normal, hadirnya Kimong bisa menghidupkan kembali ekonomi yang lesu di masa pendemi Covid 19,” kata dia.

Welty mengungkapkan Kimong adalah bentuk dari sinergitas pusat, provinsi dan daerah. Adanya Kimong akan memicu multiple effect di berbagai bidang.

“Pertama investasi triliunan rupiah, kemudian menciptakan lapangan kerja dan akan menumbuhkan sektor UMKM,” kata dia. (Vik)

Komentar