Sektor Usaha di Bolmong Mulai Goyah, Puluhan Karyawan di PHK

BOLMONG–Sektor usaha di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) akhirnya mulai goyang. Hal ini karena dampak wabah Covid-19. Perusahaan besar sekalipun mulai kewalahan.

Minimnya keuntungan, sementara pengeluaran membesar, membuat sejumlah perusahaan bonafid sekalipun limbung. PT Agricore misalnya. Perusahaan pengelola ribuan hektare HGU sawit di Bolmong ini, goyah diterpa badai Covid-19.

Skenario terburuk terpaksa diambil pihak manajemen.”Kami terpaksa PHK 21 karyawan,” ujar Suyono, pimpinan PT Agricore.

Menurut dia, itu keputusan yang sangat berat. Sewaktu memutuskan itu, dirinya dilanda pergumulan batin.”Saya memikul beban yang berat, sebagai jaksa sekaligus hakim, di satu sisi, para pekerja ini punya keluarga, tapi di sisi lain perusahaan ini juga sudah tidak ada pemasukan selama tiga bulan lamanya,” kata dia.

Untunglah, kata dia, sebanyak 20 diantaranya paham dengan keadaan perusahaan. Mereka bersedia menandatangani surat kesepakatan.”Jadi dibayar 60 persen,” katanya.

Ia mengklaim proses PHK tersebut sudah sesuai aturan. Koordinasi terkait hal itu dilakukan dengan Dinas Tenaga Kerja Bolmong.

Asep pimpinan Agricore lainnya mengatakan, keuntungan perusahaan nihil selama tiga bulan. Hal itu menggoncang keuangan perusahaan.

“Kami tanpa pemasukkan sama sekali, sementara ongkos bayar gaji karyawan mencapai ratusan juta rupiah,” kata dia.

Ia meminta semua pihak memahami keputusan tersebut. Asep mengatakan, upaya penyelamatan coba dilakukan dengan menjual hasil buah sawit di Babo ke Gorontalo.”Tapi belum dibayar juga,” kata dia.

Asep menyebut, dengan kondisi kembang kempis, yang bisa dilakukan pihaknya adalah mempertahankan aset tanaman. Sialnya itu juga tak mudah.

“Kami harus mengawasi ribuan hektare tanaman, ini butuh biaya lagi kan,” kata dia.(vik)

Komentar