PT JRBM Hentikan Sementara Operasional, Yasti: Langkah Yang Diambil Sudah Sangat Tepat

BOLMONG Penghentian sementara operasional Pertambangan PT JRBM, di site Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) selama empat hari, mendapat apresiasi dan dukungan penuh Bupati Bolmong Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow. Dukungan Bupati Bolmong ini, atas tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, di areal perusahaan dan sekitarnya.

“Kami sebagai pemerintah dan tim penanggulangan covid-19, di Kabupaten Bolmong tentu memberi apresiasi dan dukungan kepada PT JRBM, dalam upaya mereka menanggulangi covidc-19,” kata Yasti, dalam keterangan resmihnya, Senin (2/8).

Lanjut Yasti mengatakan, tentu dari aspek operasional perusahaan, tentu ini sangat berat. Namun, demi upaya keselamatan karyawan dan keluarganya, langkah-langkah yang diambil pihak PT JRBM sudah sangat tepat.

“Mereka lebih mengedepankan aspek kesehatan karyawan dan kemanusiaan,” jelas Bupati.

Ia menjelaskan, tentu pemerintah tahu apa yang selama ini dilakukan PT JRBM. Mereka sudah sangat ketat dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (Prokes). Mulai dari melakukan testing, treasing dan treatment bagi karyawannya.

“Termasuk melakukan isolasi mandiri (Isoman) secara terpusat di beberapa hotel, dan ini tentu menandakan mereka sangat serius,” ujar Yasti.

Demikian penghentian sementara operasi ini juga diikuti dengan testing PCR semua karyawan. Para karyawan incamp disite akan di isolasi dan dianggap masuk kerja.

“Kami pun sudah mengetahui langkah – langkah apa saja yang akan dilakukan PT JRBM selama penutupnya. Selain tes PCR juga akan melakukan sterilisasi terhadap semua unit dan tempat di site Bakan,” kata Yasti.

Disampin itu, Direktur Utama (Dirut) PT JRBM Edi Permadi menjelaskan, terkait alasan pihaknya harus menutup sementara kegiatan operasional saat ini, merupakan pilihan terbaik. Ini juga demi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Pada dasarnya, semata-mata untuk melindungi karyawan dan segenap keluarga. Karyawan adalah aset yang paling berharga yang harus dilindungi. Meski dengan menghentikan kegiatan operasi harus kehilangan sejumlah potensi pendapatan, namun perusahaan lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan pekerja dan keluarga,” jelas Edi.

Selama tidak ada aktivitas penambangan, perusahaan akan melakukan beberapa kegiatan pemulihan mulai dari penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi seperti mess, kantor dan fasilitas lainnya.

cIa meyakinkan, bahwa perusahaan akan tetap fokus merawat dan memperhatikan para pekerja yang saat ini sedang isolasi mandiri.

“Mereka akan secara rutin diperiksa dan dirawat dokter perusahaan. Kami akanperhatikan semua kebutuhannya,” sebut Edi.

Ia pun berharap, para pekerja maupun karyawan yang ada di PT JRBM, akan segerah sembuh dan kembali berkumpiul bersama keluarganya.

“Kami berharap, mereka segera sembuh dan bisa kembali bergabung dan berkumpul bersama keluarganya,” harapnya.

 

(Yudi Paputungan)

 

Komentar