Dinkes Bolmong Gelar Pertemuan PIS-PK

BOLMONGNEWS.COM, Kotamobagu–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), menggelar pertemuan Penguatan dan Percepatan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Puskesmas se-Bolmong, di Aula Ramadina, Kecamatan Lolak, Senin (13/08).

Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinkes Bolmong dr Sahara Albugis, yang dihadiri narasumber Dinkes Pemprov Sulut melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr Lidya M Tulus Mkes.

Saat membuka kegiatan tersebut, Sahara menyampaikan 17 Puskesmas yang ada wajib untuk masukan data PIS PK. Sebab data tersebut akan dievaluasi oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

“Karena PIS- PK untuk semua program terintegrasi. Ini untuk perencanaan DAK agar maksimal setiap tahun,” ujar Sahara.

Sahara menjelaskan, teknis untuk program PIS-PK yakni setiap Puskesmas membentuk tim, untuk melakukan pendataan di setiap wilayah atau desa di kecamatan tersebut. Selanjutnya, data yang diperoleh di lapangan, kemudian di input ke database Dinkes Bolmong, kemudian dilanjutkan dengan penginputan manual ke website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Jadi Puskesmas tidak hanya melaksanakan kegiatan dalam gedung, tetapi juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya,” ucap Sahara.

Sahara menjelaskan, pengambilan data kesehatan sekaligus pelayanan kepada masyarakat itu memiliki 12 indikator, seperti pemasangan KB, persalinan, imunisasi, penanganan tbc dan lainnya.

“Puskesmas sebagai ujung tombak dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang terstruktur meliputi; persiapan, kunjungan rumah untuk pendataan kesehatan keluarga, analisa data, intervensi dan analisa hasil intervensi,” jelas Sahara.

Sementara itu dr Lidya Tulus, saat memberikan materinya mengatakan, petugas Puskesmas nantinya bisa memanfaatkan data hasil PIS-PK untuk melakukan intervensi awal dan intervensi lanjut dari permasalahan yang ditemukan dalam keluarga tersebut.

“Dari hasil kunjungan rumah dan analisa data, kita akan memperoleh gambaran kesehatan di keluarga dan seterusnya dintegrasi tersebut dengan sendirinya akan mendorong manajemen aspek-aspek lain untuk mendukung pelaksanaan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga,” katanya.

Lidya mengatakan program ini merupakan tidak lanjut dari Peraturan Kemenkes RI nomor 39 tahun 2016, tentang pedoman PIS-PK. Ia pun berharap agar Bolmong mampu menjalan program ini. “Saya harap ini mampu dilaksanakan hingga ke desa, sekarang kita sendiri yang jemput bola,” jelas Lidya.(Vik)

Berikut 12 Indikator yang masuk ke data PIS-PK:

1. Keluarga mengikuti program KB.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar.
4. Bayi mendapat ASI ekslusif.
5. Bayi mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
6. Penderita tbc, paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
7. Penderjta hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10. Keluarga sudah menjadi anggota jkn.
11. Keluatga mempunyai sarana air bersih.
12. Keluarga yang mempunyai akses jamban sehat.

(Sumber: Dinkes Bolmong)

Komentar