Bupati Yasti Hadiri Wisuda Iqro 85 Anggota Majelis Taklim Al-Ikhlas

BOLMONG Para ibu-ibu majelis taklim Al-Ikhlas Desa Doloduo, Kecamatan Dumoga Barat, meski tak mudah lagi, begitu bersemangat mengikuti acara wisuda yang dilaksanakan di Balai Desa Doloduo, Jumat (10/12).

Sebanyak 85 orang ibu-ibu dari majelis taklim Al-Ikhlas Desa Doloduo, diwisuda usai dinyatakan lulus belajar mengaji Iqro hingga Al Qur’an.

Dengan diwisudanya ibu-ibu majelis taklim Al-Ikhlas, Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow ikut merasa bangga dan memberikan apreasiasi atas keberhasilan para anggota majelis taklim.

“Saya begitu merasa bangga atas wisuda kali ini yang dilakukan kepada anggota ibu-ibu majelis taklim yang belajar Al Qur’an, mulai dari huruf hijaiyah hingga mampu membaca Al Qur’an,” ucap Bupati Yasti.

“Apalagi acara wisuda ini dilakukan secara sederhana tanpa toga,” sambung Bupati, saat memberikan arahan dan sambutan pemerintah daerah.

Menurut Bupati Yasti, Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan, serta sebagai pedoman hidup umat Islam.

Sehingga itu, perlu ditumbuh kembangkan melalui proses pendidikan.

“Baik  pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Salah satunya melalui metode pembelajaran melalui Iqro,” tutur Bupati.

Bupati Yasti menerangkan, keberadaan majelis taklim di tengah masyarakat Bolmong, menunjukkan adanya kepedulian umat dalam upaya mewariskan dan menanamkan nilai keimanan, serta ketaqwaan bagi masyarakat yang diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam menghadapi tantangan arus globalisasi saat ini.

“Pada momentum hari ini, tentu merupakan langkah maju bagi pemerintah daerah terlebih masyarakat, untuk mensukseskan pembangunan dalam bidang keagamaan, serta sebagai upaya membangun moral dan akhlak masyarakat, khususnya ibu-ibu majelis taklim,” terang Bupati Yasti.

Dengan mengangkat tema “Belajar Dari Buaian Sampai ke Liang Lahat Ini” diharapkan  tidak hanya sampai pada wisuda, namun bisa berlanjut hingga ke masjid-masjid, serta di rumah setiap anggota majelis taklim secara bergilir.

Hal ini, kata Bupati Yasti, sekaligus dapat memberikan memotivasi kepada anak-anak untuk belajar mengaji.

“Jika sebelumnya hanya belajar membaca, maka terus tingkatkan dengan mempelajari makna dan tafsir Al-Qur’an,” kata dia.

“Yakinlah bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman hidup, yang akan menjadi cahaya bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak,” sambung  Bupati.

Ketua Panitia Wisuda Iqro Wira Lahay mengatakan, wisuda ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan motivasi bagi orang tua yang menjadi santri membaca Al Qur’an, sekaligus sebagai bukti bahwa mereka sudah menuntaskan program buta huruf Al Qur’an.

Di samping itu juga kegiatan wisuda merupakan salah satu cara membangkitkan serta evaluasi  keberhasilan para guru atau ustadzah yang mengajar mereka.

Wira berharap, agar ilmu yang diperoleh dari mempelajari membaca Al-Qur’an ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan membawa barakah, sehingga benar-benar bisa diamalkan dan manfaat untuk keluarga di rumah maupun lingkungan sekitarnya.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa membaca Al-Qur’an mendapat pahala, terutama apabila kita membacanya dengan fasih dan kita juga akan meraih pahala yang besar disisi Allah SWT ketika kita bisa memahami maknanya. Al-Qur’an dapat menjadi pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari dalam rangka meraih jalan yang lurus yang diridhoi Allah SWT,” ungkapnya.

 

(Yudi Paputungan)

Komentar