Warga Tabang Kembangkan Usaha Lapi-lapi’

BOLMONGNEWS.COM, KOTAMOBAGU—Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, mambuat manusia perlahan berevolusi dan bertransformasi menyesuaikan diri dengan kebutuhan di segala bidang, tak terkecuali dengan budaya. Dunia informasi yang berkembang pesat membuat beberapa daerah tergerus, dan bahkan diidentifikasikan sebagai daerah yang kehilangan budayanya sendiri.

Beberapa organisasi dunia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di hari masyarakat adat sedunia, mengajak dunia fukos pada pelestarian adat, tak ketinggalan juga merilis daftar bahasa dan budaya-budaya terancam maupun yang sudah dinyatakan punah.

Persilangan budaya ini tak jarang melahirkan budaya baru. Terutama saat kebiasaan local suatu masyarakar mulai berisian dengan budaya asing, yang mau tidak mau harus diterima sebagai efek dari kebudayaan informasi itu sendiri.

Meski demikian, situasi ini tak menciutkan niat Sumarni Sechmat (64), untuk terus mempertahankan dan melestarikan budaya suku Bolaang Mongondow lewat usaha Lapi’-lapi’. Bersama almarhum suami, warga Desa Tabang Kecamatan Kotamobagu Selatan yang dikenal akrab dengan sebuatan Mami Ep ini, merintis usaha Mongondow tradisional wedding organizer sejak tahun 1980-an.

Untuk usaha ini, Sumarni tak memberikan batasan. Sebab, ia tak hanya menerima permintaan per paket saja. Tetapi juga menerima pesanan terpisah. “Bisa untuk dekorasi pelaminan saja, bisa juga untuk rias pengantin. Tapi kalau pakte juga lebih baik,’ ujarnya, Senin (2/3).

Bertahannya usaha lapi’lapi ini bisa menjadi angin segar. Terutama bagi kalang muda untuk dijadikan pintu masuk mempelajari lebih jauh budaya orang Bolaang Mongondow saat menikah. “Banyak masyarakat yang sudah tidak tahu terutama kaum muda, Karena mulai mengalami pergeseran budaya beralih ke modern. Sudah jarang yang bergerak pada usaha serupa, bahkan kaum muda sudah tidak bisa lagi membuat lapi-lapi’.

Padahal lanjutnya, dengan mempelajari cara membuatnya akan ada efek peralihan budaya. Kelangkaan ini justru turut mempengaruhi harga. Tak tanggung-tanggung per meter Lapi’lapi’ ini dihargai Rp300 ribu dan dalam penggunaanya paling sedikit untuk kebutuhan duka . “Untuk pemesana tata riasa, pelaminan atau lapi-lapi bisa menghubungi nomor telpon 085240751789,” ujarnya. (ewin)

Komentar