BIG 2021 Sukses Digelar

BOLTIM—Boltim Innovation Government (BIG) tahun 2021 sukses digelar. Pengumuman juara sekaligus penyerahan hadiah sendiri dilaksanakan di sela-sela puncak peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76, Selasa 17 Agustus kemarin.

Penyerahan hadiah diberikan masing-masing Bupati Sam Sachrul Mamonto, Wakil Bupati Oscar Manoppo, Ketua DPRD Fuad S Landjar serta Sekda Boltim Sonny Waroka.

Kepala Badan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Iksan Palima, melalui Kepala Sub Bidang Litbang Informasi dan Data, Darman Dg Matara, mengatakan, untuk BIG yang baru kali pertama digelar di Kabupaten Boltim ini dikuti sebanyak 20 Inovator.

“Secara keseluruhan ada 20 inovator, itu dilombakan dan dinilai oleh tim juri yang berkompeten,” singkat Darman.

Untuk BIG ini sendiri lanjut Darman, dibagi dalam dua kategori, masing-masing perangkat daerah dan umum. “Nah yang keluar sebagai juara di kategori umum itu ada layanan administrasi desa lewat aplikasi SiDedi. Sementara juara dua disabet inovasi Tabungan Komunitas untuk Perempuan dan Emak-emak Pesisir atau Takinnami dan yang ketiga EpotSangadi,” ungkap Darman.

Sementara itu lanjut Darman, untuk Kategori Perangkat Daerah sendiri keluar sebagai juara III yakni Layanan Digital Kepegawaian milik BKPSDM, sedangkan juara II aplikasi Pengantaran dokumen tepat dan objektif atau Potato dari Kecamatan Mooat dan juaran I layanan internet lewat aplikasi Kerehore milik Bappelitbangda.

“Dimana, aplikasi Kerehore ini merupakan aplikasi yang melibatkan sejumlah SKPD diantaranya Kominfo, DPMPD, Tapem, Bappelitbangda dan Badan Keuangan.

Darman juga menambahkan, bahwa untuk tahun depan Tim Juri telah merekomendasikan semua inovasi ini oleh perangkat daerah harus diaplikasikan, sementara untuk kategori umum itu sudah terebih dahulu diaplikasikan.

“Contoh aplikasi SiDedi sudah jalan di Desa Kotabunan Barat. Kalau TakinNami juga sudah berjalan di Desa Iyok Kecamatan Nuangan sudah berjalan kurang lebih 3 bulan. Yang dibutuhkan sekarang adalah, perangkat daerah bisa memaksimalkan apa yang menjadi inovasi yang mereka sampaikan, jadi intinya kami dari Bappelitbangda hanya menjadi stimulus untuk bagaimana inovasi-inovasi tersebut bisa tercipta pada saat momentum seperti ini, ada pandemi dan lain sebagainya,” tandas Darman. (*)

Komentar