“Siapapun itu dan apapun pekerjaannya jika ia baik terhadap sesama maka hormatilah dia, hargailah dia. Persahabatan tak bisa kita ukur dengan materi,” ungkapan ini masih terus terngiang ditelingaku kanda. Kala itu, kita bersama duduk semeja sambil menyeruput kopi di kantin Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK), 12 tahun lalu. Kau adalah sahabatku meski usia kita terpaut jauh. Ka’ Ending begitu ku sapa dirimu.
Banyak hal yang kita ceritakan saat itu. Kisah panjang dan cerita tentang organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), hingga perjalananmu sampai menjadi seorang akademisi. Kisah itu, masih seperti kemarin bagiku. Kita bertemu lagi kanda, setelah sekian lama kita terpisah karena pekerjaan. Di penghujung senja didepan kantor Wali Kota Kotamobagu. Kita tak pernah bertemu, setelah aku menyelesaikan study di kampus perjuangan itu.
Kanda dirimu masih sama seperti pada awal kita bertemu. Canda, tawa dan bahasa kritismu tak pernah hilang dari kepribadianmu. Saat itulah, baru ku tahu, ternyata kau telah mendirikan sebuah LSM LPKEL-Reformasi. Geliat dan sepak terjangmu pun semakin tajam mengkritisi berbagai ketimpangan kebijakan pemerintahan daerah. Kontribusi mu untuk daerah sangat luar biasa. Meski yang kau persembahkan itu tak berbentuk fisik, hanya segudang pemikiran saja. Hingga pada akhirnya, malam ini ku mendengar kabar kau telah tiada. Kanda kau tetap hidup diantara kami, meski ragamu tak bisa lagi menyatu dan berbagi cerita, ide untuk membangun daerah ini. Semangat dan dedikasimu sangat besar untuk daerah Totabuan tercinta dan tetap dikenang sepanjang masa. Selamat jalan kanda Efendy Abdul Kadir, kaulah sosok diantara sejumlah sosok yang patut kami jadikan panutan. Innalillahi Wa innailaihi roji’un. Semoga Allah SWT menjadikan seluruh amal ibadahmu sebagai penerang jalanmu. Amin Yaa Rabb. (**)
Penulis: Erwin Ch Makalunsenge
Komentar