KOTAMOBAGU — Peringatan Hari Kartini Tahun 2022, di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan kepada sejumlah perempuan berjasa, dan berprestasi di bidang sosial budaya.
Salah satunya, Pendeta Christina Noula Raintama-Pangulimang perwakilan Kota Kotamobagu. Christina menerima penghargaan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM).
Piagam penghargaan dari Presiden Republik Indonesia tersebut, diserahkan langsung Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw di ruang Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Kamis, 21 April 2022.
“Untuk Kota Kotamobagu, penghargaan diberikan kepada Ibu Pendeta Christina Noula Raintama – Pangulimang,” kata Kepala DP3A Kotamobagu Virgina Olii, yang turut mendampingi dalam penyerahan penghargaan itu.
Virgina berharap, dengan adanya penghargaan tersebut bisa memotivasi semua perempuan, untuk lebih meningkatkan prestasi di segala bidang.
“Diharapkan bisa memberikan motivasi kepada perempuan – perempuan di Kota Kotamobagu untuk lebih meningkatkan prestasi dalam segala bidang seperti yang telah dirintis oleh R. A. Kartini. Kartini tangguh untuk Kota Kotamobagu maju,” katanya.
Pendeta Christina Noula Raintama – Pangulimang sendiri terpilih sebagai penerima penghargaan, berkat jasa dan prestasinya pada berbagai kegiatan di bidang sosial budaya.
“Kegiatan saya dalam bidang sosial budaya masuk dalam tim DP3A Kota Kotamobagu, bersama melaksanakan pencegahan pernikahan dini, penggunaan narkoba, pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan perdagangan orang dalam bentuk sosialisasi, penyuluhan dan bimbingan rohani,” katanya.
Selain itu, warga Perbinda Mas Kelurahan Biga, Kotamobagu Utara ini, telah melakoni berbagai aktivitas di organisasi sosial budaya. Diantaranya, sebagai Sekretaris Sinode GMIBM selama 10 tahun.
Christina mengungkapkan, ia pernah terpilih menjadi pimpinan organisasi agama Kristen yaitu sebagai Sekretaris Sinode GMIBM selama 10 tahun periode 2001-2011.
Bukan hanya itu, Christina juga aktif dalam memberikan pembinaan-pembinaan, penyuluhan dan sosialisasi tentang pencegahan perdagangan orang pada organisasi keagamaan gereja seperti persekutuan pria kaum Bapa, wanita kaum ibu, pemuda, remaja dan anak sekolah minggu di tingkat jemaat, wilayah, sinode se Bolaang Mongondow Raya termasuk Kota Kotamobagu di dalamnya.
“Saya sebagai narasumber pada kegiatan sosialisasi dengan judul materi kekerasan anak dan perempuan lintas iman se BMR dan Gorontalo. Saya juga narasumber tetap pada kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh organisasi perempuan Berpendidikan Theologi Indonesia (PERUATI) dengan judul materi KDRT se BMR,” katanya.
Christina juga terlibat langsung dan aktif dalam kegiatan trauma healing jika terjadi bencana di BMR, serta Pengurus Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) di Provinsi Sulut.
“Saat ini saya selaku tokoh perempuan dipercayakan sebagai ketua yayasan kesehatan Monompia GMIBM Kotamobagu,” tuturnya.
(Laras Dondo/ Erwin Makalunsenge)
Komentar