BolmongNews.com, Kotamobagu—Selain memaksimalkan pelayanan, program perluasan area untuk kawasan RSUD diminta harus segera dilakukan.
Antisipasi ini dilakukan oleh Pemkot Kotamobagu untuk menjaga bertambahnya jumlah penduduk beberapa tahun yang akan datang.
Menurut Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, permasalahan ini sudah harus difikirkan sejak dini oleh Direktur RSUD Kotamobagu, untuk menghadapi pelayanan masyarakat dibidang kesehatan.
“Harus ada program jangka panjang. Kita tidak harus memikirkan program lima tahun saja. Akan tetapi, bagaimana tingkat kepadatan penduduk dan bagaimana tingginya pelayanan masyarakat dibidang kesehatan itu semakin tinggi Sepuluh atau Dua Puluh Tahun kedepan. Disatu sisi misalnya, rumah sakit sudah tidak lagi ada perluasan area, sehingga perlu ada program perluasan area rumah sakit,” kata Nayodo.
Lanjutnya, hal ini perlu dilakukan berkaca pada rumah sakit lainnya yang sudah dibangun terlebih dahulu sebelum adanya RSUD Kota Kotamobagu.
“Pemerintah yang baik itu berfikir untuk kepentingan anak cucunya. Kita harus belajar dari rumah sakit kandouw, kewalahan untuk melakukan perluasan area,” ujarnya, saat diskusi bersama sejumlah wartawan di rumah dinasnya, Jumat (26/10/2018).
Selain itu, kata Nayodo, ia juga meminta kepada Direktur RSUD untuk melaporkan realisasi anggaran hibah dari pemerintah provinsi Sulut untuk pembangunan RSUD sebesar Rp100 miliar.
“Saya juga sudah menelpon direktur, segera sampaikan progres keberadaan rumah sakit, sudah sampai dimana implementasi dari hibah yang diberikan pemerintah provinsi sebesar 100 miliar. Dan dilaporkan juga berapa hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) di rumah sakit di tahun 2018,” kata Nayodo. (ewin)
Komentar