BOLMONGNEWS KOTAMOBAGU-Meski sudah berumur hampir seratus Tahun, Masjid Al-Huda yang berada di Desa Kopandakan I, Kecamatan Kotamobagu Selatan, masih terpelihara dengan baik. Bahkan, keaslian bentuk bagunannya masih tetap terjaga.
Tempat ibadah umat muslim yang dibangun sekira tahun 1926 silam ini, dibangun pada masa pemerintahan Kepala Desa (Sangadi) Kopandakan yang bernama Losik Lobud. Nama Kepala Desa ini, belakangan telah diabadikan menjadi nama jalan di desa tersebut.
Menariknya, salah satu Masjid tertua di Bolaang Mongondow Raya (BMR) ini, dulunya pernah menjadi tempat pertemuan para ulama se-indonesia Timur.
“Pada zaman itu masjid ini adalah pusat tempat pertemuan para ulama se- Indonesia timur. Masjid ini telah direhab oleh masyarakat setempat, namun tidak merubah bentuk aslinya,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kotamobagu, Moch Agung Adati, Rabu (8/8/2018).
Ia menerangkan, masjid tersebut merupakan salah satu destinasi wisata religi di Kotamobagu.
“Ini sudah menjadi Icon Kotamobagu sebagai objek wisata religi sehingga perlu kita jaga bersama-sama,” terangnya.
Terpisah, Sangadi Desa Kopandakan I Muslim Tungkagi mengatakan, keberadaan Masjid Al-Huda, menjadi bukti sejarah penyebaran agama Islam diwilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), kususnya di Kota Kotamobagu.
“Dari sejarah inilah sehingga kita tahu bahwa perkembangan islam di BMR sejak masa itu sudah sangat kuat. Ini merupakan bukti sejarah umat islam dalam menyebarkan agama islam di Kotamobagu,” ucapnya.
Ia menjelaskan, disekitar bangunan Masjid itu, juga terbadapat bangunan-bangunan tua yang masih bertahan dan berdiri tegak hingga saat ini.
” Masih ada beberapa peninggalan para tokoh agama dan pemerintah pada masa itu. Nah, ini tentunya perlu kita jaga bersama sebagai icon wisata religi di Kotamobagu,” jelasnya. (ewin)
Komentar