Terkait Temuan Diduga Situs, Disdikbud Bolsel Kunjungi Lokasi Kerajaan Bolango di Labuan Uki

BNews, BOLSEL – Langkah cepat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), untuk melakukan pendataan terkait diduga situs kerajaan Bolango di Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) patut diberi apresiasi.

Pasalnya, meskipun lokasi penemuan diduga situs kerajaan Bolango itu berada di Kabupaten Bolmong, namun kepeduliannya terhadap tempat bersejarah suku Bolango itu sangat tinggi.

Pendataan yang dilakukan Tim Disbudpar didiampingi Kepala Desa Sauk bersama Kepala Desa Labuan Uki ini, untuk memastikan adanya temuan warga Desa Sauk pada Jumat (30/6/2023).

Baca Juga: Heboh, Warga Desa Sauk Temukan Pondasi Diduga Bekas Kerajaan Bolango di Labuan Uki

Di mana ditemukan sebuah pondasi diduga bekas konstruksi kerajaan Bolango dan makam yang diduga juga adalah makam raja Bolango.

Kepala Disdikbud Bolsel Rante Hatani mengungkapkan, kunjungan itu terkait penelusuran situs eks kerajaan Bolango dan  makam Raja Iskandar Badiaman Gobel.

“Saat ini Tim Bidang Kebudayaan Dikbud Bolsel sudah ke lokasi untuk melakukan penelusuran, dan pengumpulan informasi primer maupun sekunder,” kata Hatani.

Dia menjelaskan, karena wilayahnya berada di Kabupaten Bolmong, maka pihaknya hanya bisa memberikan penguatan data.

“Alhamdulillah,  dua orang PNS di Bidang Kebudayaan Dikbud Bolsel ini jurusan Atropoligi dan Arkeologi dan mereka sudah ikut assessment Cagar Budaya, jadi memang langsung ke sana (lokasi) setelah menerima adanya informasi temuan itu,” terangnya.

Dia menambahkan,  setelah kunjungan itu nantinya akan dilaporkan secara tertulis ke Pemkab Bolsel, dan akan dibahas bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Bolango untuk tindakan lanjutan.

Tampak Tim Dikbud Bolsel saat mengidentifikasi salah satu makam tua yang ditemukan di lokasi eks kerajaan Bolango di Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, Selasa (4/7/2023). Foto: dok/ Dikbud Bolsel.
Tampak Tim Dikbud Bolsel saat mengidentifikasi salah satu makam tua yang ditemukan di lokasi eks kerajaan Bolango di Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, Selasa (4/7/2023). Foto: dok/ Dikbud Bolsel.

Selain itu, kedepannya kata dia, akan melaporkan hasil pendataan itu ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Provinsi Sulut.

“Tentunya bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bolmong karena lokasi tersebut di Kabupaten Bolmong,” ujarnya.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Bolsel, Wahyudin Kadullah.

“Soal penemuan situs, sesuai catatan sejarah Swapraja Bolango memang pernah bermukim di Pantai Utara, yaitu sewaktu di Bangka dan di Labuan Uki, ini fakta sejarah,” terangnya.

Namun, kata dia,  terkait letak persisnya itu perlu dilakukan riset lebih jauh.

“Jika ini benar maka Pemkab Bolsel akan mengambil langkah penting terkait pelestarian budaya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Bolmong, Max Iswadi Mokodompit mengatakan, akan melakukan pendataan dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel.

“Pada prinsipnya saya welcome, kalau dia (Dikbud Bolsel) ingin menggali sejarah why not (mengapa tidak), kami sangat mensupport dan itu satu sejarah yang baik untuk kita gali, karena BMR ini memang penuh dengan misteri sejarah, dan ini akan digali terus,” jelasnya.

Lanjutnya, soal diduga adanya pembongkaran makam raja Bolango pihaknya juga akan melakukan pendataan sekaligus pengumpulan data di lapangan.

“Saya juga kaget dengan adanya informasi itu, kami juga akan koordinasikan dengan Pemkab Bolsel. Kami akan turun secepatnya mengambil data,” pungkasnya.

Diinformasikan kerajaan Bolango merupakan salah satu eks swapraja yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Dari berbagai sumber menyebut, sebelumnya tempat kerajaan Bolango berada di Desa Labuan Uki, Bolmong. Kemudian pindah tempat ke Kabupaten Bolsel.

“Kerajaan Bolango tempatnya sebelum ke Bolsel berada di Desa Labuan Uki Kecamatan Lolak, Bolmong,” ungkap mantan Sangadi Desa Sauk, Halik Gobel.

Reporter: Erwin Makalunsenge

Komentar