BNews, KOTAMOBAGU – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kotamobagu tengah mencatat sebanyak 73 kasus kekerasan perempuan dan anak di daerah.
“Berdasarkan data simfoni perlindungan perempuan dan anak, dari Januari hingga Juli 2023 sudah ada 73 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang sedang di tangani,” ungkap Kepala DP3A Kotamobagu, melalui Kepala UPTD PPA Susilawaty Gilalom, Selasa 18 Juli 2023.
Dari total 73 kasus yang ditangani, jenis kekerasan yang dialami korban diantaranya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, penganiayaan dan penelantaran.
Baca Juga :Wakil Wali Kota Sampaikan Keluhan Warga ke PLN Kotamobagu
“Dari 73 kasus yang kami tangani, sebanyak 43 kasus anak dan 30 kasus perempuan,” sebutnya.
Dirinya ikut menghimbau kepada seluruh masyarakat Kotamobagu agar bisa bekerjasama dengan pihak DP3A dan UPTD PPA dalam melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Pemerintah Kotamobagu telah melakukan kerjasama dengan pihak Polres, Polsek, Desa/Kelurahan, pihak sekolah, jadi masyarakat dapat melapor ke pihak terkait jika melihat atau mengalami kekerasan,” ucapnya.
“Selain itu juga dapat melapor langsung ke Kantor UPTD PPA Jalan Tadohe Ilongkow, Kotabangon, Kecamatan Kotamobagu Timur,” sambungnya lagi.
Baca Juga : Misi Balas Dendam yang Indah, Tim Futsal Rutan Kotamobagu Singkirkan Lapas Manado 2-1
Sementara itu, Novalia Suamita Djaman Kepala Bidang Perlindungan Perempuan, Perlindungan Khusus Anak dan Pemenuhan Hak Anak DP3A Kotamobagu mengatakan, dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, pihaknya terus melakukan sosialisasi pencegahan hingga pelatihan dalam pemenuhan hak anak.
“Sistem sosialisasi pencegahan di 2023 ini akan kami rubah sedikit, kami juga akan melibatkan lebih banyak guru di setiap sekolah yang ada di Kotamobagu,” pungkasnya.
Reporter : Miranty Manangin
Editor : Wahyudy Paputungan
Komentar