BOLMONGNEWS. COM, Kotamobagu–Gito Korompot (46) Warga Kelurahan Mongondow Kecamatan Kotamobagu Selatan adalah salah satu pelaku bisnis kardus. Bisnis yang berangkat dari Sampah atau barang yang tidak terpakai ini ternyata memiliki nilai keuntungan yang sangat menjanjikan.
Ada beberapa masyarakat yang melihat hal ini sebagai sebuah peluang dengan mengumpulkan sampah-sampah tersebut untuk didaur ulang. Tentunya itu diperlukan proses pemilahan dan pengumpulan material-material terbuang untuk dikirim ke pabrik – pabrik daur ulang.
Menurut Bapak Anak ini, Bisnis kardus tidak kalah menariknya dibanding dengan bisnis – bisnis lainnya yang ada daerah lain. Bisnis yang satu ini memang terlihat sepele namun hasilnya bisa juga dibilang super.
“Sejak tahun 1993 bisnis usaha ini dibuat, awalnya saya yang mencari kardus bekas ini, tapi sekarang sudah bisa membeli dari warung-warung yang ada di Kotamobagu,” ungkap Gito.
Untuk memulai bisnis ini kata Gito, sudah pasti diperlukan ketekunan, relasi yang luas, serta modal yang cukup. Sebab, objek utama usaha ini adalah membeli barang yang notabene adalah barang bekas yang sering dianggap sebagai barang rongsokan yang tak bernilai namun letaknya tersebar sehingga membutuhkan strategi pengumpulannya.
“Bisnis ini menggunakan jasa para pemulung untuk mengumpulkan barang-barang bekas sesuai kriteria yang dibutuhkan dan mereka dibayar sesuai dengan jenis barang dan harga berdasarkan beratnya,” jelasnya
Bisnis ini tentunya mampu membuka lapangan kerja bagi para pemulung. Tidak hanya para pemulung, sekarang ini siapa saja boleh datang ke pengepul untuk menjual barang rongsokannya.
“Per Kilogramnya itu dihargai Rp 800. Perhari bisa memproduksi Tiga hingga Empat bal yang setiap balnya itu mempunyai berat 150 kg. Kemudian dikirim ke Jakarta untuk didaur ulang,” katanya
Dari bisnis itu, kini Gito mampu menopang pendapan ekonomi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. “Yah, syukurlah, dari bisnis ini dapat menopang pendapatan ekonomi keluarga kami, anak-anak juha bisa mengenyam pendidikan diluar daerah,” pungkasnya
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Herman Aray mengapresiasi para pengusaha kecil menengah tersebut. Menurutnya, usaha seperti itu patut menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, sebab dengan mendatangkan keuntungan lebih, mereka hanya perlu mengumpulkan barang-barang bekas atau kardus yang tidak terpakai kemudian didaur kembali menjadi barang yang sangat berguna. “Kedepan usaha seperti ini kita akan bantu dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat dibidang UKM,” pungkasnya. (ewin)
Komentar