BOLMONGNEWS JAKARTA -Seluruh warga harus berhati-hati dalam ber-medsos (media sosial). Pasalnya, saat ini Polri memantau pergerakan kelompok seperti Saracen dan MCA. Polisi meminta para pihak yang terlibat dalam Pilpres 2019 tak main-main dengan kelompok penyebar ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoax).
“Pasti kita sudah siapapun kita identifikasi, kita akan awasi. Tidak pernah kita lepas,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal, kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018).
“Kami mengimbau bahwa jauhi hal-hal yang dapat memecah belah bangsa ini walaupun hanya lewat kalimat sepotong. Ya katakanlah di-share, di-upload di media sosial itu dapat memecah belah. Artinya Polri mau semua pihak berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI,” imbuh Iqbal.
Iqbal mengatakan, kepolisian menjaga konsistensi dan ketegasan dalam hal penegakan hukum terhadap pelaku ujaran kebencian dan hoax. Selain itu ia mengimbau, masing-masing kubu bakal calon presiden tak menebar pesan-pesan kebencian demi kemenangan.
“Polri tetap konsisten dan tegas dalam melaksanakan upaya penegakan hukum pada siapapun. Jangan main-main untuk memecah belah bangsa ini dengan menebar ujaran kebencian hoax dan lain-lain demi memenangkan salah satu pasangan calon,” tegas Iqbal.
“Dalam proses hukum, Polri tidak pernah melihat sosoknya, tapi perbuatannya. Jadi kita akan terus melawan ini. Kalau mau coba-coba sudah ada contoh, sudah ada yang kita proses hukum tegas. Itu prinsip itu,” ujarnya.
Tahapan Pilpres telah dimulai. Hari ini dua pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden telah mendaftarkan diri di KPU.
Kedua pasangan bakal calon itu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’aruf Amin sebagai kandidat petahana dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
(Sumber: detiknews.com)
Komentar