KOTAMOBAGU – Masa Pandemi saat masih terus berlangsung. Katanya, ekonomi masyarakat kian merosot. Namun, buat Ichsan Azis Mael (24) warga Kelurahan Biga, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu tak menghalangi kios parfum yang sudah digelutinya sejak tahun 2019.
Kios yang ia namakan ‘Kembar Parfum’ hingga saat ini masih terus mewangi, walaupun ditengah pandemic covid-19 terus mengancam.
Kepada Bolmong,news anak muda yang biasa disapa ican ini mengungkapkan, kalau sebelum pandemi omset yang didapat dicapai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta perbulan.
“Walaupun pandemi pendapatan saat ini masih normal-normal saja, walaupun sebelum covid-19 ya lumayan untungnya,” ungkap Ican, Rabu (30/6).
Ia menceritakan, sekitar 2 tahun usaha ini berjalan. Pandemic pun mengancam. Dia pun tak memungkiri saat itu memang ada penurunan pendapatan, namun itu hal yang biasa dalam usaha.
“Setelah new normal, pendapatan saya normal-normal saja,” katanya.
Saat ditanya soal pandemi, ia mengatakan, pandemi ini malah membangkitkan orang-orang yang mau usaha. Karena, menurut dia, adanya pandemi covid-19 ini banyak pedagang yang muncul di media sosial. Mereka memasarkan hasil dagangannya lewat internet.
“Buat saya itu sangat kreatif, memanfaatan dunia digital, dan itu sangat bagus buat orang-orang diluar sana,” ujarnya.
“Makanan dan minuman, tiba-tiba mereka sudah jadi pengusaha kecil-kecilan di medsos, itu kan terlihat bahwa masyarakat terus bangkit ditengah pandemi yang melanda,” sebut Ican.
Menurutnya, itu juga upaya menghindar dari virus yang saat ini masih mewabah, terlebih di Kotamobagu.
“Jadi dengan memanfaatkan dunia digital,l mereka mampu mengembangkan kehidupan hari-hari mereka lewat medsos,” turutnya.
Soal pandemic juga, lanjutnya, selama kita mengikuti aturan pemerintah, dengan tetap disiplin protokol kesehatan (Prokes) disaat keluar rumah.
“lebih baik mencegah dari pada mengobati, jadi alangkah baiknya kita tetap ikuti aturan pemerintah supaya tetap sehat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dimasa pandemi, ingat 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak,” ican mengakhri.
(Yudi Paputungan)
Komentar