Terkait Penanganan Stunting, Sekda Minta Kinerja Dinas Kesehatan Kotamobagu Ditingkatkan

BNews, KOTAMOBAGU – Sekretaris Daerah Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta minta Dinas Kesehatan lebih meningkatkan kunjungan ke Posyandu di tengah upaya Pemerintah dalam percepatan penanganan stunting.

Hal ini ditegaskan Sofyan saat membuka kegiatan Diseminasi dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Kajian dan Analisa Kasus Stunting tahun 2023 yang digelar, Kamis (2/11/2023) di Hotel Sutan Raja Kotamobagu.

“Persentase capaian kunjungan ke Posyandu oleh Dinas Kesehatan baru 40 persen lebih, ini sangat rendah. Pemerintah wajib memberikan akses pelayanan terhadap masyarakat dalam berbagai bidang itu 100 persen harusnya. Jika capaian pelayanan Dinas Kesehatan baru 40an persen ini masih sangat jauh. bagaimana percepatan penanganan stunting bisa teratasi kalau kunjungan ke Posyandu saja masih sangat rendah. Ini masalah yang serius sehingga perlu upaya lebih untuk meningkatkan kunjungan,” tegas Sofyan.

Sofyan menuturkan, tahun 2024 pemerintah pusat menetapkan dalam RPJMN target stunting 14 persen, Sementara di Kota Kotamobagu berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI masih berada di angka 22,9 persen pada tahun 2022.

“Ini berkali-kali saya ingatkan dalam pertemuan tentang penanganan stunting, bahwa Kota Kotamobagu masih sangat jauh dengan target pemerintah pusat lewat RPJMN yaitu 14 persen pada tahun 2024. Kita butuh upaya dan kerja keras secara bersama dari perangkat daerah yang didukung berbagai elemen masyarakat,” tuturnya.

Menurut Sofyan dari laporan yang diterimanya, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGBM Kota Kotamobagu menurun dari tahun ke tahun.

Dimana data e-PPGBM ini merupakan data akurat by name by address, sehingga sangat memudahkan dalam melakukan intervensi penanganan stunting, karena sasarannya jelas.

“Ini tentu berkat kerja keras berbagai pihak dalam melakukan pengukuran terhadap sasaran balita yang pada tahun 2023 ada sebanyak 7.248. Dimana pada bulan Agustus sudah mencapai 89,4 persen. Ini saya minta agar bisa terus dimonitoring dan dievaluasi. Dengan begitu, pola intervensi kita akan tepat sasaran,”jelasnya.

“Kepada para camat, lurah dan sangadi saya juga minta agar proaktif untuk kerjasamanya dalam penanganan stunting di wilayah masing-masing,” tandasnya.

Reporter: Miranty Manangin

Komentar