KOTAMOBAGU—Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu langsung sigap dalam mendengarkan keluhan masyarakat, terkait kelangkaan tabung gas elpiji jenis 3 Kilogram yang tengah melanda Kota Kotamobagu khususnya Kecamatan Kotamobagu Barat.
Hal ini terlihat dengan dilakukannya inspeksi mendadak (Sidak) oleh Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) terhadap sejumlah pangkalan elpiji.
Kepala Bagian Ekbang Kotamobagu, Alfian Hassan menuturkan, dari hasil pantauan langsung di lapangan, diperoleh informasi bahwa memang benar untuk sekarang ini permintaan stok elpiji 3 kilogram oleh masyarakat meningkat.
“Saya sudah turun lapangan di sejumlah pangkalan, namun didapati penyaluran dari agen ke pangkalan normal-normal saja. Tetapi memang permintaan stok mengalami peningkatan sehubungan jelang Idul Adha 1441 Hijriah,” ucap Alfian, Rabu (15/7/2020).
Meski demikian, pihak mereka tidak mendapati temuan soal dugaan naiknya Harga Eceran Tertinggi (HET) dari tabung berbentuk mirip melon ini. “Kita tidak menemukan pangkalan yang menjual elpiji lebih dari HET. Namun, kami mengimbau agar para agen dan pangkalan untuk tidak sama sekali menaikan HET secara sepihak. Jika ditemui, sanksi tegas menanti mereka,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kelangkaan tabung gas Elpiji 3 Kilogram (Kg) kini tengah melanda Kota Kotamobagu sejak sepekan terakhir. Hal inipun mendapat tanggapan dari pihak Pertamina selaku pengawas dalam pendistribusian elpiji.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII PT Pertamina (Persero), Hatim Ilwan, menjelaskan akan menindak tegas para agen yang menjual elpiji 3 Kg tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kalau memang ada kelangkaan, tolong tunjukan titiknya dimana dan jika memang benar ada agen elpiji maupun pangkalan yang nakal, tentunya akan kami tidak tegas,” ungkap Hatim, Selasa (14/7/2020) kemarin malam.
Dikatakannya, pihak mereka akan turun langsung dilapangan untuk mendatangi sejumlah agen pangkalan terkait kelangkaan elpiji ini. “Akan kita cari tahu terlebih dahulu, jika terbukti melanggar, sanksi tegas menanti para agen,” singkatnya.
Senada disampaikan Kepala Operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT. Mulia Bakti, Andi Rizal. Ia mengaku kaget dengan langkanya tabung gas jenis 3 kg diwilayahnya.
“Alhamdulillah sampai sekarang belum ada kendala di stok. Tapi Insya Allah besok (hari ini) akan dicek langsung dilapangan. Pun saya kaget dengan info ini, pasalnya stok di SPPBE selalu aman dan tidak pernah putus,” tuturnya.
Diketahui, kelangkaan tabung gas melon ini tengah melanda Kotamobagu khususnya Kecamatan Kotamobagu Barat. Dari informasi yang didapati media ini, selain elpiji sulit ditemui, masyarakat juga dibebani dengan harga selangit (35-40 ribu per tabung) yang bertolak belakang dengan HET yang hanya 18 ribu saja. (*)
Komentar