Majukan Desa Lewat Bumdes, Sangadi Sosialisasikan Pengenalan BUMDES sebagai Mitra Kelompok Tani

BNews, KOTAMOBAGU – Gandeng Dinas Pertanian dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Pemerintah Desa (Pemdes) Moyag Todulan, Kota Kotamobagu, menggelar Pelatihan Pemanfaatan Lahan, serta Peningkatan Petani Jagung dan Cabe.

Kegiatan sosialisasi yang dibuka Kepala Desa (Sangadi) Roliadi Modeong ini, berlangsung di Balai Desa Moyag Todulan, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu, Selasa 21 Mei 2024.

Bahkan, kegiatan tersebut pun mengundang langsung pematari dari Dinas Pertanian Kota Kotamobagu.

Hadir dalam kegiatan itu, para kelompok masyarakat setempat yang berlatar profesi petani.

Tampak suasana kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Lahan, serta peningkatan Petani Jagung dan Cabe di Balai Desa Moyag Todulan, Selasa 21 Mei 2024. (Foto.Ist/Pemdes Moyag Todulan)
Tampak suasana kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Lahan, serta peningkatan Petani Jagung dan Cabe di Balai Desa Moyag Todulan, Selasa 21 Mei 2024. (Foto.Ist/Pemdes Moyag Todulan)

Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan itu, terkait dengan cara penggarapan tanah, penyemayan bibit hingga proses penanaman.

Selain itu, pemateri memberikan tata cara yang baik dalam pemberian takaran pupuk untuk digunakan pada tananman.

Tak hanya sampai disitu, berbagai ilmu pertanian ikut dibagikan dalam pelatihan tersebut. Mulai dari pemumukan dengan menggunakan pupuk cair, hingga perawatan tanaman dan pemanfaatan lahan tidur sampai ke penanaman sistem tumpangsari.

Roliadi menilai, jika kegiatan ini sangat penting diikuti oleh masyarakat. Khususnya para petani setempat.

“Saya berharap kegiatan ini dapat berdampak positif bagi petani kita di desa, karena hal itu hanya semata-mata demi kemajuan Desa Moyag Todulan,” harapnya.

Tak lupa, dalam kesempata tersebut, Sangadi Moyag Todulan juga ikut mensosialisasikan pengenalan BUMDES sebagai mitra kelompok Tani.

Pasalnya, petani yang ditemui rata-rata mengeluh jauhnya untuk memperoleh pupuk dikarenakan tempat (kios) penjualan atau gudang pupuk begitu jauh, dan harus mengeluarkan biaya tambahan (transport).

Sehingga, kata Sangadi, untuk membeli pupuk, petani harus mengeluarkan biaya tambahan, karena tempat atau gudang penjualan berada jauh dari desa.

“Kadang petani hanya mampu membeli 1 sak pupuk dan itu harus mengeluarkan biaya transportasi karna gudang penyedia jauh,” ungkapnya

Sehingga itu, lanjut Sangadi Moyag Todulan, kegiatan ini pun berniat mempertemukan atau memfasilitasi kelompok-kelompok Tani dengan BUMDES, dengan tujuan bekerja sama memudahkan para petani.

“Jadi BUMDES kita nantinya akan menjadi Mitra kelompok Tani. Nah, dengan bekerja sama uang transportasi yang tadinya dikeluarkan petani bisa menjadi keuntungan bagi BUMDES Moyag Todulan, karena otomatis pemanfaatan keuntungan itu digunakan juga untuk kemajuan desa kita,” terang Sangadi.

“Kemudian, petani kita nantinya tidak harus pergi jauh-jauh untuk membeli pupuk maupun obat-obatan khusus pertanian,” tandas Roliadi. (*)

Komentar