BOLMONGNEWS.COM, Boltim–Kehidupan Enjelita dan Izuliawati Pangilawan siswa kelas 7 SMP Satap Molobog memperhatinkan.
Kedua siswa ini, harus tinggal digubuk bersama orang tuanya di desa Molobog Barat, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara.
Amatan Media ini, Kamis (5/9/2019), kondisi rumah kedua siswa ini sudah tidak layak dihuni. Dinding rumahnya hanya ditampal terpal, karena banyak lubang.
Atap rumbia dipasang sering bocor jika musim hujan tiba sehingga masuk air di dalam rumah. Lantai rumah masih tanah.
“Saya tetap ingin sekolah, walaupun rumah kami sudah tak layak dihuni,” ujar Enjelita.
Menurut dia, kegigihan untuk bersekolah, untuk membahagian kedua orang tua dan mengejar cita-cita.
Hingga kini, tidak ada bantuan pemerintah Boltim atau manapun yang pernah diterima keluarga Enjelita.
Pergi ke sekolah harus jalan kaki. Jarak tempuh satu jam untuk sampai ke sekolah.
Helpmi Pangilawan, orang tua Enjelita mengatakan, tinggal di Molobog Barat sejak 1995, tanah ini hanya pinjam ke saudara. Belum mampu membeli dan membangun rumah.
“Saya hanya kerja serabutan. Kadang nelayan dan petani,” ujarnya.
Lanjut dia, akan berusaha walaupun tidak ada perhatian pemerintah Boltim. Sebab dari dulu memang sudah seperti ini.
Kepala Dinas Sosial, Kabupaten Boltim, Rudi Malah mengatakan, akan cek ke lokasi. Jika benar. Maka ke depan keluarga tersebut dimasukan dalam program RTLH.
“Kami pasti akan perioritas keluarga tersebut. Karena mereka layak menerima bantuan dari Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, ke depan ada 200 RTLH bakal dibangun pemerintah Boltim tahun 2020. (Ran)
Komentar