BOLMONGNEWS BOLMONG– Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Wiratno, beserta jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) KSDAE Kementerian LHK meresmikan Sanctuary Maleo Tambun dan Muara Pusian di Desa Pinonobatuan Kecamatan Dumoga Timur, Jumat (20/7/2018).
Dalam persemian itu, Wiratno didampingi Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow. Yasti menjelaskan bahwa Bolmong adalah salah satu kabupaten dari 15 kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dan merupakan daerah induk dari daerah pemekaran kabupaten dan kota yang ada di wilayah Bolmong Raya (BMR), dengan luas wilayah 4.083 kilometer persegi, yang terdiri dari 15 kecamatan, 2 kelurahan serta 200 desa, dengan jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun 2017 kurang lebih 272.142 jiwa.
“Bolmong yang dari dulu sampai sekarang dikenal dengan daerah lumbung berasnya Provinsi Sulut, mempunyai potensi unggulan dalam bidang pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan, peternakan dan bidang pertambangan, serta sektor pariwisata,” katanya.
Yasti menjelaskan kepada Dirjen dan rombongan bahwa burung maleo adalah jenis burung yang berukuran sedang dengan panjang sekitar 55 Cm, dan merupakan satwa endemik Sulawesi yang hanya ditemukan hidup dan berkembang di tiga provinsi di pulau Sulawesi, yaitu Provinsi Sulut khususnya di Bolmong, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Burung maleo dikategorikan burung yang terancam punah, hal ini dikarenakan maraknya perburuan burung maleo ditambah lagi dengan perilaku masyarakat lokal yang suka mengumpulkan telur burung maleo untuk dikonsumsi, diperjualbelikan, serta dijadikan cendera mata,” ujarnya.
Tentunya dengan peresmian Sanctuary Maleo Tambun dan Muara Pusian ini katanya, diharapkan mampu meningkatkan populasi burung maleo di habitatnya dan mampu meminimalisir bahaya kepunahan yang mengancam habitat burung maleo.
“Oleh karena itu saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dirjen KSDAE Kementerian KLH, serta kepada Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) atas peresmian Sanctuary Maleo Tambun dan Muara Pusian pada hari ini. Satu hal yang patut kita contohi dari sifat burung maleo ini adalah burung yang sangat setia pada pasangannya,” katanya.
Sementara itu, Dirjen KSDAE Kementerian LHK Wiratno memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bupati Bolmong, Kepala Balai TNBNW serta kepada Kepala Desa (Kades) dan warga Desa Pinonobatuan atas kerja keras dan upaya untuk tetap melestarikan habitat burung maleo yang merupakan hewan endemik Sulawesi sekaligus ikon kebanggaan khususnya bagi Bolmong.
“Saya berharap dengan peresmian Santuary Maleo Tambun dan Muara Pusian pada hari ini, akan lebih banyak lagi wisatawan asing dan wisatawan domestik yang datang berkunjung di Sanctuary Maleo ini sehingga pendapatan ekonomi warga Desa Pinonobatuan lebih meningkat lagi. Saya juga mengusulkan kepada Pemkab Bolmong untuk membuat kolam air panas yang ada di Santuary Maleo Tambun karena air panas di lokasi Santuary Maleo Tambun ini sangat bagus kualitasnya,” ujarnya. (ewin)
Komentar