Tiga Unit Mobil Damkar Pemkab Bolmong Tak Bisa Digunakan

 

BOLMONGNEWS BOLMONG– Kendaraan pemadaman kebakaran (Damkar) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) nampaknya tak berfungsi. Bahkan, kendaraan tersebut terkesan hanya jadi pajangan di depan kantor Pemkab Bolmong. Hal ini pun membuat warga semakin kecewa. Pasalnya, sudah beberapa kali terjadi musibah kebakaran seperti di Kecamatan Passi, Poigar dan Bolaang namun tak ada upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda).

“Baru-baru ini terjadi musibah kebakaran rumah warga di Desa Motabang. Tapi, nyatanya tak ada mobil damkar. Akhirnya, rumah tersebut habis terbakar rata tanah. Seharusnya mendengar kabar adanya kebakaran, instansi terkait langsung mengerahkan mobil damkar untuk memadamkan api,” tutur Romi salah satu warga Bolmong.

Ia juga meminta kepada Pemda memprioritaskan mobil damkar. Jangan anggap enteng. Apalagi kata dia, kalau pun terjadi misalnya kebakaran di kantor SKPD, siapa yang akan memadamkan api.

“Kalau pun alasanya mobil damkar rusak seharusnya diperbaiki. Bukan hanya jadi pajangan saja di kantor Pemkab. Secepatnya harus ada mobil damkar. Apalagi, wilayah Bolmong tergolong luas,” ungkapnya.

Menanggapi masalah itu, Kepala Bidang Ketertiban Umum Ketentraman Masyarakat dan Pemadaman, Satpol-PP Soeharyanto Towidjojo mengatakan, untuk posisi sekarang ini mobil damkar belum jalan.

“Ada tiga kendaraan tapi tak bisa digunakan,” katanya.

Lanjutnya, pihaknya akan mengupayakan tahun depan akan ada penganggaran kendaraan damkar yang baru.

“Untuk tahun ini belum ada, karena kondisi keuangan daerah belum stabil. Untuk tahun depan kita upayakan lima unit. Namun, yang siap dianggarkan baru satu unit kendaraan.

Ia menambahkan, jika terjadi lagi peristiwa kebakaran, pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD. “Untuk saat sekarang ini kita tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi, kondisi kendaraan sekarang sudah rusak. Jika diperbaiki tentu akan memakan anggaran yang besar. Mendingan kita beli mobil damkar yang baru,” bebernya.

Terpisah, Kepala Satpol-PP Max Iswadi Mokodompit menyatakan, kondisi tiga unit mobil damkar milik Pemkab tidak bisa lagi digunakan. Untuk memperbaiki mobil damkar tersebut bakal memakan anggaran hingga ratusan juta rupiah. Untuk menanggani kebakaran kata Max, pihaknya telah merencanakan pengadaan mobil damkar baru. Namun, pengadaan mobil damkar tersebut tak bisa dilakukan secara keseluruhan. Sebab, pengadaan mobil damkar harus bertahap.

“Tapi, kita upayakan di pergeseran sekitar 1,4 Miliar untuk lima unit mobil damkar diadakan,”  ungkapnya.

Ia menjelaskan, jika mobil damkar sudah ada, pihaknya akan melakukan pemetaan lima wilayah yang berdekatan untuk memiliki satu unit mobil damkar. Dari lima wilayah yang dipetakan itu, akan dibagi per wilayah satu unit mobil damkar.

“Melihat kebutuhan luas wilayah, seharusnya tiap Kecamatan memiliki satu unit mobil damkar. Tapi, untuk sementara ini kita masih berkoordinasi dengan BPBD, bila terjadi kebakaran. Tidak usah saling menyalahkan. Intinya harus ada kerja sama untuk menangani musibah atau peristiwa kebakaran,” tuturnya. (tr01/dhav)

Komentar