BolmongNews.com, Bolmong — Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidupnya dengan bertani.
Sayangnya dengan biaya pengolahan pertanian yang tinggi, menyulitkan para petani di Bolmong dalam meningkatkan taraf hidupnya.
“Biaya pengolahan pertanian saat ini sangat tinggi. Terkadang hasil panen tidak sesuai dengan biaya yang digunakan, ” ungkap Kisman petani asal Dumoga.
Dirinya berharap, pemerintah memperhatikan dan menserusi permasalahan yang terjadi saat ini.
“Kami sangat berharap perhatian pemerintah. Apalagi masuk musim tanam di tahun ini,” kata papa eka sapaan akrabnya.
Menangapi hal tersebut, salah satu anggota DPRD Bolmong, Robby Giroth, mengatakan, masalah tersebut menjadi catatan penting yang harus segera ditindaklanjuti.
“Bagaimana mungkin dapat meningkatkan taraf hidup para petani kita, jika biaya pengolahan pertaniannya tinggi, ditambah lagi jumlah hasil pertanian saat ini kian merosot jauh,” ujar politisi partai Golkar itu, Jumat (25/1/2019) siang tadi.
Sebagai wakil rakyat tentunya, Giroth akan terus menyuarakan aspirasi untuk kesejahteraan rakyat Bolmong, khususnya di Dumoga Raya.
“Saya tidak akan tinggal diam melihat rakyat sengsara, sebagai anggota legislatif kami tentunya menginginkan petani sejahtera sehingga dapat merubah taraf hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Ia menambahkan, bahkan ada laporan pasokan pupuk di Bolmong, di saat memasuki musim tanam mengalami kelangkaan.
“Laporan masyarakat pupuk bersubsidi jika masuk tanam sudah langka, itu juga faktor dan keluhan petani dikarenakan mereka harus mengeluarkan biaya lebih membeli pupuk di luar daerah,” tambahnya.(bix)
Komentar