BOLMONG–Ilmu pengetahuan tanpa iman bisa tersesat. Iman tanpa ilmu
pengetahuan sama artinya dengan fanatisme buta. Itulah filosofi yang dipegang para siswa SMP negeri Satap Werdhi Agung.
Rombongan Dinas Pendidikan Bolmong dibawah pimpinan Kadis Pendidikan Renti Mokoginta mengunjungi SMP tersebut Selasa kemarin.Tujuan kunjungan adalah untuk melihat keadaan sekolah di desa terpencil, memetakan masalah kemudian
mencari solusi.
Masalah ditemukan. Namun hal positif
juga ditemukan. Yakni dimensi keagamaan tersebut, yang membuat pendidikan menemukan arahnya.
Sebuah pura berdiri di sekolah tersebut.
Disanalah, setiap enam bulan sekali, para siswa yang umumnya beragama hindu, bersimpuh di hadapan Dewi Saraswati.
Itulah dewi pengetahuan dan seni.
Umat hindu percaya, menguasai ilmu dan pengetahuan adalah salah satu jalan mencapai Moksa. Atau pembebasan dari siklus kelahiran kembali. Para siswa ini percaya bahwa pendidikan akan membawah kebahagiaan bagi mereka di dunia dan akhirat.
Kepala Sekolah Ni Made Neriya S, pd mengatakan, sembahyang sudah jadi napas hidup para siswa disana. “Sebelum masuk kelas para siswa melaksanakan Trisandia atau sembahyang,” kata dia.
Tiap 15 hari, sebut dia, para siswa sembahyang bersama para siswa SD.
Rutinitas sembahyang lainnya dilaksanakan saat purnama.”Tujuan sembahyang adalah meminta perlindungan setiap hari serta keberkahan, juga agar para siswa
diberi hikmat untuk memahami
pengetahuan serta akhlak yang baik,” kata dia.
Berdoa pada dewi pengetahuan dan kesenian, tak heran para siswa sekolah tersebut kerap jadi jawara lomba mengkidung nyanyian yang diselenggarakan tiap enam bulan sekali.
Siswa sekolah tersebut juga kompetitif
dalam lomba pengetahuan.
Media melihat umumnya siswa disana berpakaian rapi dan tingkahnya santun
Sebut Made, sekolah tersebut masih butuh tambahan guru.”Kita butuh guru bahasa indonesia, inggris dan penjas,” kata dia.
Di masa Covid ini, pihaknya kesulitan menggelar pembelajaran jarak jauh lewat daring. Kendalanya jaringan serta kuota.”Kami siasati dengan guru turun langsung ke rumah,” ujar dia.
Kadis Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta menjelaskan, pihaknya bakal melakukan pemerataan guru supaya semua sekolah baik di perkotaan maupun di wilayah pelosok akan terakomodir.
“Pemerataan akan diberlakukan, kendati memang tak dipungkiri, khusus di Bolmong masih banyak kekurangan guru bahasa inggris, tapi akan diusahakan agar seluruh sekolah bisa terakomodir,” terang Renti.
Menurut Renti, kunjungan ke Disdik ke wilayah pelosok selain menginfentarisir kekurangan sekolah terpencil juga memberi perhatian serta semangat kepada tenaga pendidik.
“Saya melihat masih banyak kebutuhan sekolah yang belum terpenuhi termasuk tenaga pendidik, maka penting saya turun untuk membangkitkan semangat mereka. Selain itu kita juga bagikan buku dan alat tulis untuk para siswa,” tandas Renti. (Vik)
Komentar