BOLMONG – Konferensi Luar Biasa (KLB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) masa bakti XXII periode 2021-2025, secara resmi dibuka Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow, Senin (1/11).
Kegiatan KLB digelar di SMP PGRI Desa Insil Baru, Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolmong, turut dihadiri Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara Jovial S Judicious, Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta, Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Camat Passi Timur Denny J H Rorimpandey, Sangadi Insil Baru, Stering Komite, serta para peserta KLB PGRI Bolmong perwakilan dari 15 Kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menyambut baik kegiatan tersebut, sekaligus memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan KLB PGRI Bolmong.
Menurut Bupati, PGRI adalah organisasi yang sangat penting dan bermanfaat untuk Kabupaten Bolmong, karena merupakan wadah bagi para guru yang ada di daerah.
“PGRI merupakan suatu badan dalam menjaga serta menjamin, agar supaya para guru kita di daerah untuk tidak di kriminalisasi dan diintimidasi, baik oleh orang tua murid maupun dari luar,” tuturnya.
Disamping itu, lanjut mantan anggota DPR RI ini, di hadapan peserta KLB dan Ketua PGRI Provinsi Sulut, ia mengungkapkan bahwa pendidikan di Bolmong sangat diprioritaskan. Buktinya pemerintah daerah Bolmong, menganggarkan 20 persen dari APBD untuk pendidikan seperti amanat Undang-undang.
“Pendidikan ini sangat penting. Saya saat baru menjabat, angka rata-rata lama pendidikan di Bolmong baru 6 tahun,dan ini sangat minim,” ungakpnya.
“Namun, Alhamdulillah hari ini, angka rata-rata lama pendidikan kita sudah 9 tahun,” sambung Yasti.
Pemkab Bolmong memberikan perhatiannya kepada dunia pendidikan di daerah. Berbagai bantuan yang telah disalurkan mulai dari seragam gratis untuk anak sekolah. Namun, karena masa pandemi covid-19, program ini pun masih belum maksimal.
“Pandemi covid-19 saat ini masih terus berlangsung. Anggaran kami terpotong kurang lebih Rp 360 Miliar dalam dua tahun dan nyaris tak ada pembangunan infrastruktur,” ungkap Bupati.
Lanjut dia, namun pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) tetap diprioritaskan.
“Anggarannya dikurangi sedikit, tapi tidak dibawah 20 persen, karena pendidikan ini sangat penting sekali,” terangnya.
Bupati Yasti berharap, agar mutu pendidikan di Kabupaten Bolmong ditingkatkan.
“Mutu pendidikan kita saat ini menurun. Saya rasa ini menjadi tanggungjawab kita bersama agar bisa meningkat. Dengan begitu, saya minta agar guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga harus mampu mendidik supaya intelegens dan emosional questions dari anak didik kita bisa terlatih,” harap Yasti.
Bupati Bolmong ini juga mengungkapkan kesedihannya, ketika mendengar, jika ada guru yang dipolisikan oleh orang tua murid.
“Saya suka sangat sedih mendengar berita seperti itu. Padahal itu sudah memang tugasnya guru selain mengajar dan mendidik,” ucap Yasti dengan nada melemas.
“Profesi ini yang menjadikan guru sebagai panutan, sekaligus profesi yang perlu dihormati serta dihargai oleh semua,”sambugnya.
Bupati Yasti juga mengajak para guru, agar di era globalisasi saat ini, agar dapat meningkatkan pengetahuan serta menguasai sistem Informasi Tekhnologi (IT).
“Kita saat ini memasuki era 4.0, sehigga dituntut untuk wajib menguasai IT, apalagi di masa pandemi seperti sekarang yang dimana setiap pembelajaran lewat virtual. Kalau guru tidak menguasai IT bagaimana guru-guru bisa mengajar,” tandas Yasti.
Sehingga itu, lanjutnya, melalui KLB PGRI ini, dapat membuahkan pengurus yang benar-benar cinta akan organisasi dan tidak hanya numpang nama atau tidak mau mendharma baktikan dirinya untuk organisasi ini.
“Jadi saya harap siapapun yang terpilih agar betul-betul menghidupkan organisasi ini, karena menurut saya organisasi PGRI ini paling bermanfaat, baik atau buruknya bangsa ini tergantung ibu bapak guru yang hadir saat ini. Jadi berbanggalah karena di tangan kalian (Guru) kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita, bisa terjamin dan berkualitas,” Yasti mengakhiri.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bolmong Renti Mokoginta dalam sambutannya selaku Plt Ketua PGRI Kabupaten Bolmong mengakui, organisasi PGRI di Bolmong sudah hampir 5 tahun vakum.
“Semoga dengan terpilihnya pengurus baru bisa menjadi semangat baru untuk bisa memajukan pendidikan di Kabupaten Bolmong khususnya dan Provinsi Sulut umumnya,” kata Renti.
Lanjutnya, ini juga komitmen Bupati Bolmong terhadap pendidikan selama masa kepemimpinannya, memenuhi 20 persen dana pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada putra-putri yang menempuh pendidikan di wilayah Indonesia maupun di Negeri China.
“Selain itu, komitmen Bupati juga memberikan seragam gratis kepada siswa SD dan SMP selama dua tahun kepemimpinannya. Dan dua tahun belakangan ini belum dianggarkan, karena direfocusing untuk anggaran penanggulangan covid-19,” ungkap Renti.
(Advetorial)
Komentar