BNews, KOTAMOBAGU — Wakil Wali Kota (Wawali) Kotamobagu Nayodo Koerniawan mendampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Praseno Hadi, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Andry Prasmuko, melaksanakan Sidak Pasar sekaligus Operasi Pasar Murah di Pasar Tradisional 23 Maret Kotamobagu, Selasa (28/2/2023).
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka, pengendalian dampak inflasi terhadap roda perekonomian khususnya pelaku Pasar yang ada di Kota Kotamobagu,” kata Nayodo.
Nayodo mengatakan Pemkot Kotamobagu mendukung kegiatan sidak dan operasi pasar murah yang dilaksanakan oleh BI dan Pemprov Sulut.
“Apalagi ini sudah mendekati Bulan Suci Ramadhan, sehingga harga bahan pokok diharapkan dapat dikendalikan lebih awal dan tidak terjadi inflasi,” kata Nayodo.
Lanjutnya, selain sidak dilaksanakan juga Launching Program Sehat, Inovatif, Aman, Pakai QRIS (SIAP QRIS) Pasar 23 Maret Digital.
“Program ini diluncurkan oleh Bank Indonesia, sebagai kelanjutan upaya dalam mengakselerasi pembayaran digital nasional,” terang Nayodo.
Nayodo menjelaskan, SIAP QRIS merupakan program pencanangan pasar dan pusat perbelanjaan yang sehat, inovatif dan aman melalui transaksi digital.
“Program SIAP QRIS juga untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.
Assisten II Pemprov Sulut Praseno Hadi, mengatakan bahwa aplikasi SIAP QRIS merupakan program kerjasama antara Pemprov, Pemkot, dengan semua bank dibawah naungan BI.
“Saat ini pedagang di Pasar 23 Maret Kotamobagu sudah ada rekening di bank, jadi saat belanja tinggal scan barcode lewat HP uangnya langsung ke rekening tabungan pedagang. Hal ini tentu bisa meminimalisir uang palsu, dan pastinya sangat praktis dan memudahkan pedagang dan konsumen saat bertransaksi jual-beli,” terangnya.
Dengan adanya digitalisasi ini masyarakat akan semakin mudah belanja di Pasar Tradisional.
Selain itu juga didukung wifi gratis di area pasar sehingga lebih memudahkan akses konsumen dalam hal ini masyarakat.
Di sisi lain, dari hasil sidak yang dilakukan, Praseno juga menjamin ketersediaan dan harga pangan di pasaran menjelang bulan ramadhan dan Idul Fitri.
“Hasil sidak harga pangan relatif stabil, jadi masyarakat tidak usah takut karena jelang ramadhan dan idul fitri semua stok pangan cukup di pasaran, selain itu harga terjangkau,” ujarnya.
Jika kemudian naik, tentunya pemerintah akan melakukan intervensi dengan melakukan berbagai upaya.
“Karena fungsi pemerintah itu sejatinya untuk mensejahterakan masyarakat sebagaimana yang menjadi pesan pak gubernur,” tandasnya.
Reporter: Miranty Manangin
Komentar