BNews, SULUT – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) memprediksi Januari 2023, Sulut masih akan mengalami inflasi.
Hal ini diungkapkan Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, melalui keterangan resmi yang diterima Bolmong.News, belum lama ini.
Andry Prasmuko memperkirakan, saat ini curah hujan diperkirakan bakal masih tinggi.
Tentu, kata Andry, ini akan berisiko melanjutkan tren kenaikan harga komoditas hortikultura.
Baca Juga: Tercatat Inflasi Sulut di 2022 Lebih Rendah Dibandingkan Nasional
“Pada Januari 2023, kami memperkirakan Sulut masih akan mengalami inflasi, kendati masih lebih rendah dari akhir 2022, seiring dengan adanya normalisasi permintaan masyarakat,” ungkapnya.
Di samping itu, komuditas beras yang diperkirakan memasuki masa panen raya pada Maret 2023, tentunya akan mendorong inflasi Sulut.
Sehingga itu, kata Andry, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulut, akan terus berkomitmen untuk melanjutkan upaya pengendalian inflasi di 2023 ini, untuk mencapai rentang sasarannya di 3 atau kurang lebih 1 persen (yoy).
Baca Juga: Atlet Bolmut Peraih Medali Emas di Porprov Sulut ke-XI Terima Bonus Rp25 Juta
Bahkan, di sepanjang 2022, TPID Sulut telah menjalankan berbagai program, seperti High Level Meeting menjelang HBKN Idul Fitri dan HBKN Nataru.
Selain itu, rapat koordinasi rutin tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota dan serangkaian program extra effort pengendalian inflasi, juga ikut dilaksanakan.
Tak hanya itu, Andry juga menambahkan, berbai program juga dilakukan, mulai dari sidak, pasar murah, subsidi transportasi dan pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Dengan adanya berbagai kegiatan tersebut, impactnya pun, tekanan inflasi Sulut cukup terjaga pada rentang batas atas sasaran inflasi, serta lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Nasional,” tandasnya.
Penulis: Wahyudy Paputungan
Komentar