BOLTIM — Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) bukan hanya dikenal sebagai kota seribu danau, atau dikenal dengan berbagai tempat wisata yang memukau, tetapi juga memiliki keragaman seni dan budaya dari berbagai suku di dalamnya.
Salah satunya tradisi pengucapan. Pengucapan merupakan acara syukuran, hari sesudah panen besar yang dilakukan etnis – etnis Minahasa dan suku Sangihe dari hasil bumi selama satu tahun.
Sama halnya dengan masyarakat Desa Jiko, Kecamatan Motongkad Kabupaten Boltim yang merayakan syukuran atas hasil bumi mereka selama satu tahun, Minggu, 17 Juli 2022.
Ivana Barakati mengatakan, acara syukuran biasanya dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat dan ini sudah menjadi tradisi turun temurun.
“Ini juga sebagai bentuk untuk menjaga tali silatuhrahmi antar umat beragama,” katanya.
Acara syukuran dilakukan di Gereja lalu dilanjutkan di rumah masing – masing untuk menyiapkan jamuan terhadap keluarga maupun kerabat yang akan berkunjung.
“Bukan hanya keluarga atau kerabat, orang yang tidak dikenal pun bisa berkunjung dan menjamu makanan yang telah di sediakan tuan rumah,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara syukuran tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boltim Muhammad Jabir.
Peliput: Gazali Potabuga
Komentar