KOTAMOBAGU—Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotamobagu, saat ini tengah merampungkan dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Dokumen PPKD ini nantinya akan menjadi acuan dari seluruh kegiatan, yang akan dilaksanakan oleh Disbudpar.
“Saat ini kita sedang menyelesaikan dokumen PPKD. Dokumen ini akan menjadi induk semua kegiatan,” kata Kepala Disbudpar Kotambagu, Anki Taurina Mokoginta, Selasa (26/1/2021).
Ia menjelaskan, penyusunan dokumen PPKD itu, telah dilakukan sejak akhir tahun 2020.
“Itu sudah dirintis di akhir tahun kemarin dan sudah dikumpulkan semua datanya. Sekarang sudah pada tahapan penetapan SK, itu sudah lewat asistensi di bagian hukum mengenai data susunan SK nya dan tinggal diserahkan ke wali kota,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam penyusunan dokumen tersebut, Disbudpar juga melibatkan tim ahli dan beberapa tim kerja lainnya.
“Kebetulan narasumber itu putra daerah Bolaang Mongondow. Jadi dia punya tanggung jawab moral untuk membantu menyelesaikan PPKD, dan dia bisa memberikan masukkan-masukkan. Beberapa waktu lalu, narasumber ini juga membantu kami untuk membuat dokumen rancangan museum dan itu masuk juga dalam dokumen PPKD kami,’’ ujarnya.
Ia menambahkan, jika dokumen PPKD telah selesai, banyak hal yang bisa dilaksanakan kedepan.
“Kalau PPKD sudah jadi, ada banyak sekali yang bisa kita lakukan, termasuk seperti permohonan bantuan untuk pembuatan sanggar, bahkan sampai pada pelatihan pemandu wisata dan cagar budaya, dan masih banyak lagi,” tandasnya.
Diinformasikan, penyusunan dokumen PPKD merujuk pada Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2017, tentang pemajuan kebudayaan membawa semangat baru dalam upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional dari, oleh, dan untuk daerah.
Strategi pemajuan kebudayaan akan menjadi dasar perumusan rencana induk pemajuan kebudayaan, yang menjadi salah satu acuan kerangka baru rencana pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang. Pengarusutamaan kebudayaan dalam pembangunan dipandang sangat strategis dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Peliput: Laras Dondo
Editor: Erwin Makalunsenge
Komentar