KOTAMOBAGU—Berkembangnya Kotamobagu membuat kebutuhan ekonomi warga dan gaya hidup masyarakatnya kian berubah. Hal ini dianggap menjadi salah satu peluang bagi para pedagang buah, menjajakkan dagangan mereka.
Ahmad Royan (34), misalnya, terbiasa berjualan buah keliling daerah, di seputaran wilayah pulau Sulawesi sejak kecil, mengaku mendapatkan omset yang lumaian besar, saat hampir 2 tahun berdagang buah di Kotamobagu.
BACA JUGA: Warga Kotamobagu Bisa Cetak KK Hingga Akta Lahir dari Rumah.
Menurutnya, usaha ini adalah usaha keluarga yang dirintis kakeknya. “Sebelumnya kakek hanya berjualan di Makassar, terus ayah berdagang di wilayah Gorontalo dan Palu, kadang juga ke Manado, ” kata Ahmad, Jumat, (23/10/2020).
Namun, seiring berkembangnya Kotamobagu sebagai pusat BMR, membuat keluarga Ahmad memutuskan berjualan, hingga Ahmad menikah dengan istrinya, yang merupakan warga Gogagoman.
“Akhirnya ikut dan menetap di sini. Sambil terus mengembangkan usaha buah. Bersama istri sehari-harinya jualan di pasar Serasi. Ada juga di Motoboi Kecil, kalau di Molinow ada bapak juga, ” ucap Ahmad.
Buah yang dijual, merupakan buah yang dipasok dari berbagai daerah, sampai manca negara.
“Kalau Apel, dan Anggur banyak yang dari luar negeri, tapi kalau Pepaya dan lainnya, hanya lokal, baik dari Palu atau dari Gorontalo, ” jelas Ahmad.
Dari berjualan buah, Ahmad bisa membeli 3 unit mobil dan sebuah motor. Selain bisa menyekolahkan anak.
“Cukuplah untuk makan sehari-hari dan membeli kendaraan. Kan kerja itu apa saja, yang penting halal dan tekun, pasti akan ada hasilnya, ” tandas Ahmad. (Erwin Makalunsenge)
Komentar