Yahya: Lahan Pertanian di Kotamobagu Tiap Tahun Berkurang

KOTAMOBAGU—Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Kotamobagu, Muhammad Yahya, mengungkapkan, setiap tahun lahan pertanian (Sawah) di Kotamobagu berkurang.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya bertambahnya jumlah penduduk dan investasi para pelaku usaha baik dari warga Kotamobagu itu sendiri maupun dari luar daerah Kotamobagu.

“Bekurangnya lahan pertanian ini terjadi tiap tahun. Lahan dialih fungsikan pada pemanfaatan lain, seperti untuk pembangunan rumah dan lainnya,” katanya, Rabu (7/4).

Untuk mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan ini, ia mengungkapkan akan mengusulkan adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

“LP2B ini yaitu lahan yang harus dipertahankan tidak bisa dialih fungsi atau dimanfaatkan pada hal lain,” ujarnya.

Ia menjelaskan, luas areal lahan pertanian di Kotamobagu sekarang ini 1.696,6 hektare.

“Ini berdasarkan pendataan tahun 2018. Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan penghitungan lagi,” jelasnya.

Disisi lain ia mengaku, dari jumlah luas areal tersebut bisa menghasilkan puluhan ton gabah kerging per tahun.

“Untuk produksi per hektare itu bisa sampai 5,5 ton gabah kering per panen. Dalam satu tahun 3 kali panen. Jika dihitung per tahun dari luas areal yang ada, produksinya mencapai 20an ribu ton per tahun,” akunya.

Ia menambahkan, Kecamatan Kotamobagu Timur dan Kotamobagu Selatan adalah wilayah persawahan yang paling besar di Kota Kotamobagu.

(Laras Dondo/ Erwin Makalunsenge)  

Komentar