Webinar Kominfo di Bitung, Ajak Pelajar Cermati Praktik Scamming di Dunia Online

BNews, BITUNG – Scamming adalah jenis kejahatan siber modus penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan material berupa uang, dan sesuatu yang berharga milik orang lain. Sementara, scammer merupakan julukan bagi para pelaku kejahatan scamming.

Agar pelajar memiliki pemahaman ihwal kejahatan scamming, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Bitung, Sulut, Senin (19/8) pagi, pukul 09.00 WITA.

Mengusung tema ”Cermati Praktik Scamming di Dunia Online”, diskusi daring yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan cara nonton bareng (nobar) di wilayah Kota Bitung itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.

Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau Eko Prasetya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung Fonny Tumundo, dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci Jafar Ahmad, dan Anissa Rilia selaku moderator.

”Webinar ini dapat diikuti secara gratis dengan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarankotabitung1908. Peserta akan mendapatkan e-sertifikat, dan tersedia voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000,- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama acara diskusi,” tulis Kemkominfo dalam rilis yang diterima awak media, Minggu (18/8).

Terkait tema webinar, Kemkominfo menjelaskan, kejahatan digital yang menimpa pengguna berawal dari orang terdekat maupun kealpaan diri sendiri dalam menjaga keamanan data privasi. Informasi yang jatuh ke tangan orang tak bertanggung jawab dapat memicu terjadinya kejahatan scamming.

”Kini banyak platform media sosial yang dapat digunakan dan memberi peluang untuk seseorang melakukan kejahatan. Dengan keahlian yang dimiliki dan memanfaatkan kekurang hati-hatian kita dalam membagikan aktivitas, bakal menjadi peluang pelaku untuk melakukan aksinya,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Untuk meminimalisir kejahatan scam, lanjut Kemkominfo, pengguna perlu mengetahui ciri-cirinya. Antara lain, mengaku dari instansi atau seseorang yang dikenal, menginformasikan terdapat masalah atau menawarkan hadiah, atau meminta tindakan segera dan memberikan arahan untuk melakukan pembayaran.

”Jenis scam, phising (pengelabuan), catfishing (penggunaan identitas palsu), auction fraud (penipuan lelang), dan donation scam. Untuk menghindari scam, jangan sembarangan memberikan informasi berupa data pribadi,” imbuh Kemkominfo.

Webinar literasi digital yang menyasar siswa/siswi serta tenaga kependidikan di Kota Bitung sebagai peserta ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terkait pentingnya menjaga privasi dan keamanan data pribadi di berbagai platform digital. Khususnya, waspada terhadap kejahatan scam. Webinar bertujuan membuka wawasan, baik kepada siswa maupun tenaga kependidikan.

Untuk diketahui, diskusi daring ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang.

”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tutur Kemkominfo.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen.

“Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” pungkas Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id. (*)

Komentar