BNews, KOTAMOBAGU – BMKG Sulawesi Utara mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi melanda beberapa wilayah di Sulawesi Utara dalam tiga hari mendatang. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang diperkirakan akan mengguyur sejumlah daerah.
Hari ini, Jumat (22/11), cuaca buruk diprediksi akan terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Bolaang Mongondow Utara. Masyarakat di wilayah-wilayah ini diminta waspada terhadap kemungkinan hujan deras yang bisa disertai angin kencang dan petir.
Pada Sabtu (23/11), daerah lain yang juga berisiko mengalami cuaca ekstrem meliputi Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, serta Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud. Hujan lebat dapat menyebabkan gangguan di beberapa titik, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan banjir.
Minggu (24/11), cuaca ekstrem diperkirakan akan menjangkau lebih banyak area, termasuk Kota Manado, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, hingga Kabupaten-kabupaten di Minahasa dan Bolaang Mongondow. Badai petir dan hujan lebat dengan potensi angin kencang bisa terjadi kapan saja.
Menanggapi ancaman ini, Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan warga untuk lebih berhati-hati.
Kepala BPBD Kotamobagu, Asrianty, mengimbau agar masyarakat menjaga kewaspadaan, khususnya terhadap ancaman pohon tumbang dan dampak lainnya.
“Kami meminta masyarakat menghindari kawasan yang berisiko, terutama dekat pohon besar atau area terbuka yang rawan tertimpa,” ungkap Asrianty.
Selain itu, bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai, BPBD Kotamobagu mengingatkan untuk lebih berhati-hati selama hujan deras.
“Kami juga mengimbau agar warga yang berada di bantaran sungai untuk selalu waspada dan memastikan anak-anak tidak bermain di dekat aliran sungai yang bisa meluap,” lanjut Asrianty.
Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja.
Reporter:Nindy Pobela
Komentar