Tingkatkan Kualitas CPMI Sulut, BP2MI Akan Kerjasama Dengan Institusi Pendidikan

SULUT Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Manado menggelar rapat koordinasi dengan beberapa institusi pendidikan di Sulawesi Utara (Sulut), Senin (13/12).

Rapat koordinasi itu, dalam rangka pembahasan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Sulut.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag menyebutkan, bahwa rapat koordinasi yang diadakan hari ini, adalah langkah awal persiapan kerjasama yang akan digalang BP2MI, dengan institusi pendidikan di Sulut.

“Hari ini kami mengundang beberapa institusi pendidikan yang ada di wilayah Sulut, untuk membicarakan poin-poin penting yang akan dibawa pada nota kesepakatan dan akan segera ditandatangani nanti,” tukas Hendra.

Lanjut Hendra menyampaikan, bahwa saat ini jumlah peluang kerja ke luar negeri untuk pekerja asal Indonesia sedang terbuka lebar.

“Saat ini lowongan kerja ke Jepang dan Jerman sedang terbuka lebar,” bebernya.

“Untuk khususnya Negara Jepang yang memiliki kuota lowongan sebanyak kurang lebih 70.000 posisi, untuk tenaga kesehatan harus segera dimanfaatkan oleh pemerintah yang akan ditempati oleh pekerja migran asal Indonesia,” sambung Hendra.

Untuk itu, kata Hendra, UPT BP2MI Manado selaku perpanjangan tangan dari BP2MI pusat, ingin melibatkan intitusi pendidikan di Sulut dalam hal pengembangan SDM, khususnya para CPMI, untuk membekali mereka dengan keterampilan sesuai dengan kebutuhan lowongan pekerjaan di negara tujuan penempatan.

Hendra Makalalag juga menambahkan, dalam pendidikan dan pelatihan CPMI ini adalah kunci awal penting ketika akan ditempatkan sebagai pekerja migran di negara asing nanti.

Ia menyebutkan, saat ini kuota memang banyak, namun setiap negara penempatan juga memiliki beberapa persyaratan bagi pekerja yang akan menduduki posisi pada lowong nanti.

Hendra menerangkan, contohnya Negara Jepang yang mensyaratkan setiap pekerja untuk bekerja di negaranya, wajib memiliki sertifikat kemampuan bahasa dan skill sesuai dengan bidang dilamar.

“Jadi kerjasama dengan institusi pendidikan adalah salah satu hal yang krusial dalam hal penyiapan Calon Pekerja Migran Indonesia” tandas Hendra.

Adapun dalam rapat koordinasi, hadir dalam rapat koordinasi antara lain UNPI Manado, Politeknik Kesehatan Manado dan Akper Rumkit Tkt III Manado.

 

(Yudi Paputungan)

Komentar