Pemda Diminta Bangun Museum Sejarah Bolmong

BOLMONGNEWS KOTAMOBAGU—Menelisik kehidupan manusia di masa lampau dengan menelusuri sejumlah tempat situs sejarah mulai diminati para generasi muda di daerah Bolmong Raya.

Di Kota Kotamobagu, terdapat dua komunitas yang terdiri dari para anak muda, giat menelusuri jejak para leluhur tanah Totabuan. Yaitu, Bogani Cultur Center (BCC) dan Tim Telusur Jejak Bogani (T2JB).

Penelusuran sejarah yang dilakukan generasi muda Mongondow ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian mereka terhadap budaya dan sejarah Bolaang Mongondow yang saat ini mulai redup, seiring perkembangan zaman.

“Ini kami lakukan semata-mata untuk mengetahui dan mengenal tentang sejarah dan peradaban masyarakat Bolaang Mongondow pada masa lampau. Selain itu, kami menyadari bahwa kehidupan kita saat ini tak pernah lepas dari peran dan perjuangan para leluhur daerah ini. Jangan sampai sejarah dan budaya kita akan hilang begitu saja,” ucap Gian Limbanadi, tokoh pemuda Desa Kopandakan I Kecamatan Kotamobagu Selatan.

Disisi lain, Pemuda asal Bilalang IV, Murdani Mokodongan, berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda), dapat membangun tempat penyimpanan benda-benda bersejarah yang tersebar di Empat Kabupaten dan Satu Kota diwilayah BMR.

“Penelusuran para generasi muda saat ini, perlu ditopang oleh Pemerintah. Minimal seluruh Pemerintah Daerah se-BMR dapat mengalokasikan dana untuk pembuatan museum sejarah Bolmong,” kata alumni Universitas Negeri Gorontalo itu, Kamis (24/5/2018).

Menurutnya, museum sejarah Bolmong ini bisa memberikan dampak yang cukup baik bagi daerah. Sebab, selain untuk menyimpan benda bersejarah, juga menjadi aset yang bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Untuk masalah tempat pembangunannya, tinggal tergantung dari kesepakatan Pemda se-BMR. Saya yakin jika ini terwujud, bisa memberikan nilai tambah bagi daerah,” ujar tenaga pengajar non PNS di Kementrian Sosial itu.

Lanjutnya, museum tersebut juga dapat menjadi tempat belajar bagi para siswa dan siswi.

“Dari sisi pendidikan, para siswa dan siswi bisa belajar sejarah Bolmong ditempat itu. Bahkan bisa menjadi magnet wisata di BMR. Yah sekaligus menyelamatkan sejarah dan budaya yang saat ini kurang dipahami oleh sebagian generasi muda,” tandasnya.

Penulis: Erwin Ch Makalunsenge

 

Komentar