KOTAMOBAGU—Minat warga yang berasal dari daerah Bolaang Mongondow Raya untuk bekerja ke luar negeri, ternyata cukup tinggi. Data dihimpun, saat ini kurang lebih sebanyak 25 pendaftar tercatat di Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Manado.
“Sudah ada lebih dari 25 putra Bolaang Mongondow Raya yang mendaftar untuk bekerja sebagai Care Worker ke Jepang melalui program Specified Skilled Worker. Para pendaftar ini langsung mendatangi kantor UPT BP2MI Manado,” kata Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag, Senin (1/2/2021).
Meningkatnya jumlah pendaftar kerja ke luar negeri dari Bolaang Mongondow Raya ini, kata Hendra, usai diadakannya sosialisasi peluang kerja ke luar negeri pada 21 Januari 2021 di Kota Kotamobagu.
Hendra menjelaskan, program Specified Skilled Worker (SSW) lahir karena negara Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja dan populasi yang menua. Untuk itu Jepang membuka peluang kerja bagi tenaga kerja asing untuk bekerja pada 14 sektor pekerjaan dengan ijin tinggal SSW.
“Terdapat 345.150 kuota yang dibutuhkan dan Indonesia menargetkan untuk menempatkan kurang lebih 20 persen pekerja dari jumlah kuota yang ada. Saat ini, sektor pekerjaan yang mendesak untuk diisi oleh pekerja dari Indonesia adalah untuk jabatan Care Worker atau perawat lansia, yang nantinya akan ditempatkan di berbagai fasilitas pelayanan jompo yang ada di Jepang,” jelasnya.
Lanjutnya, gaji yang ditawarkan pun sangat menarik. Yaitu mulai dari Rp 21 juta per bulan di luar lembur dan bonus tahunan. Selain itu, Ijin tinggal yang didapat sampai dengan 5 tahun dengan status pekerja yang UMR-nya sama dengan warga Jepang.
“Persyaratan CPMI ke Jepang cukup mudah, yaitu berusia minimal 18 tahun dengan pendidikan minimal SMA/SMK serta memiliki kemampuan berbahasa Jepang setara N4. Untuk pelatihan berbahasa Jepang sendiri, saat ini di Provinsi Sulawesi Utara sudah ada lembaga pelatihan yang dapat memfasilitasinya, sehingga impian untuk bekerja ke Jepang kini bisa semakin mudah diwujudkan,” ujarnya.
Hendra menyebutkan bahwa peluang kerja ke Jepang ini harus segera dimanfaatkan, karena benefit yang didapat sangat besar. “Peluang kerja ke Jepang ini adalah momen langka yang harus dimanfaatkan oleh putra daerah Sulut. Selain benefit, persyaratan yang dibutuhkan juga cukup mudah yaitu minimal berusia 18 tahun, pendidikan minimal SMA, serta memiliki kemampuan berbahasa Jepang setara N4 sudah bisa mendaftar,’ ujarnya.
Hendra menambahkan, dengan penghasilan yang cukup besar, maka setiap putra daerah Sulut yang bekerja ke Jepang juga akan turut andil dalam membangun daerah khususnya Bolaang Mongondow Raya. Remitansi yang dikirimkan oleh PMI ke tanah air, selain untuk membantu ekonomi keluarga di tanah kelahirannya, juga akan menjadi pemasukan daerah yang akan digunakan untuk pembangunan di Bolaang Mongondow Raya.
“Kami menginformasikan kepada masyarakat Bolaang Mongondow Raya, untuk tidak segan-segan mendaftar menjadi PMI ke Jepang. Dari segi legalitas sudah tidak perlu diragukan lagi karena program SSW adalah unggulan program pemerintah” tutupnya.
(Erwin Makalunsenge)
Komentar