Oleh: Rofida Ayu Ningsih
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan dapat kita definisikan sebagai pencatatan transaksi atau pergerakan keuangan yang terjadi di suatu perusahaan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, sesuai kebijakan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), laporan keuangan dapat dikatakan lengkap apabila di dalamnya mencakup neraca, catatan laba-rugi, catatan perubahan posisi keuangan, dan catatan lainnya.
Jenis Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), terdapat 5 jenis laporan keuangan, di antaranya:
- Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi berisikan keadaan laba/rugi dari suatu perusahaan. Catatan ini bertujuan untuk memperjelas kondisi finansial perusahaan dalam periode tertentu agar kemudian dapat pemilik usaha gunakan sebagai bahan evaluasi.
Ada dua jenis catatan laba-rugi, yaitu single step model dan multiple step model.
- Single step model, bentuknya lebih sederhana, menunjukan satu kategori pada pendapatan dan pengeluaran.
- Multiple step model, bentuknya lebih kompleks, berisikan informasi yang lebih lengkap, karena di dalamnya terdapat pembagian pendapatan dan pengeluaran menjadi beberapa kategori.
Contoh konkretnya adalah adanya pendapatan operasional dan biaya operasional.
- Laporan Neraca
Neraca dapat kita sebut sebagai catatan posisi keuangan yang menyajikan informasi seputar aset, kewajiban, dan modal dalam satu periode secara menyeluruh & terperinci.
Gampangnya, neraca dapat kita gunakan sebagai penunjuk kondisi dan informasi keuangan perusahaan. Informasi aset, kewajiban, dan modal dalam satu periode adalah elemen penting dalam neraca yang jika kita rumuskan dalam persamaan akuntansi berikut:
- Aset (aktiva), sumber daya yang terdaftar secara hukum & bernilai ekonomi seperti mobil, tanah, dan kas. Aktiva terbagi menjadi dua, yaitu aktiva lancar & aktiva tidak lancar.
- Kewajiban, utang yang harus dibayarkan kepada pihak lain seperti pinjaman bank, pajak, pinjaman ke institusi finansial, dsb.
- Modal, harta kekayaan perusahaan milik pemilik usaha yang akan terus bertambah seiring dengan berta
3. Laporan Perubahan Modal
Seiring dengan beroperasinya suatu usaha, modal awal dapat mengalami perubahan sesuai kinerja perusahaan. Catatan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan modal beserta penyebabnya.
Data yang kita perlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah modal awal, pengambilan dana dari periode tertentu, dan total laba/rugi bersih yang diperoleh. Laporan ini dapat kita kerjakan setelah membuat catatan laba/rugi terlebih dahulu.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Jenis laporan keuangan satu ini membantu kita untuk memahami arus masuk dan keluarnya uang. Selain itu catatan ini berfungsi sebagai indikator prediksi arus kas di periode selanjutnya.
Arus kas masuk dapat kita lihat dari hasil operasional, pendanaan, dan pinjaman. Sementara itu, arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak biaya operasional dan investasi yang perusahaan lakukan.
Dalam laporan arus kas, ada tiga jenis aktivitas penting yang perlu kita catat, di antaranya:
- Operasional, berkaitan dengan penjualan, pembelian, dan pengeluaran operasional, meliputi penjualan produk atau jasa, pembayaran bunga & pajak pendapatan, serta pembayaran sewa, gaji & upah.
- Investasi, berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari penjualan atau pembelian aktiva tetap. Contohnya penjualan pabrik, mesin, peralatan, dan aset tidak lancar lainnya.
- Pendanaan, aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Untuk menghitungnya, kamu dapat menjumlahkan atau mengurangi nilai kas dari kewajiban jangka panjang & ekuitas pemilik.
Laporan arus kas sama krusialnya dengan neraca dan laba/rugi. Tanpanya, sulit untuk mendeteksi baik-buruknya kinerja usaha.
- Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
CaLK disusun berdasarkan penjelasan rinci terkait jenis laporan keuangan neraca, laba-rugi, perubahan modal, dan arus kas. Umumnya, catatan ini dibuat oleh perusahaan berskala besar untuk menyajikan informasi yang memadai dalam laporan keuangannya.
Dokumen ini berisi info tambahan mengenai kondisi perusahaan, termasuk memaparkan penyimpangan atau anggapan inkonsisten di dalamnya.
Dengan penjelasan rinci dalam CaLK, kamu dapat memahami secara menyeluruh jenis-jenis laporan keuangan lainnya.***
(Penulis adalah Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung)
Komentar