BNews, KOTAMOBAGU – Gadget atau gawai kini tidak hanya digunakan oleh kalangan orang dewasa.
Tidak sedikit gadget atau juga dikenal dengan Handphone/Smartphone ini digunakan oleh anak-anak.
Selain menjadi alat komunikasi dan sumber informasi, gawai yang dilengkapi berbagai fitur juga menjadi pintu masuk bagi anak-anak mengakses media sosial.
Padahal belum sesuai untuk usianya. Bahkan tak jarang gawai ini dijadikan sebagai pengganti mainan.
Fenomena anak-anak yang kecanduan gawai semakin terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini telah menjadi perhatian serius dari pemerintah. Sebab, penggunaan gawai yang terus-menerus berpotensi mengganggu tumbuh kembang dan mental anak.
Menyikapinya Pemerintah Pusat mengambil langkah bijak dengan menerapkan program 1821.
Program ini adalah gerakan buat waktu keluarga menjadi berkwalitas yang bertujuan menciptakan kehangatan bercengkrama dalam keluarga.
Di mana orang tua sebagai orang terdekat anak, sebisa mungkin menemani anak-anaknya pada malam hari, mulai pukul 18.00 sampai 21.00 dengan sepenuh hati.
Ini juga akan diterapkan Pemerintah Kota ( Pemkot ) Kotamobagu melalui Dinas Pendidikan (Disdik) yang akan digalakan bersama dengan program 3 pilar.
“Terkait program 1821, untuk fungsi pengawasan dan meningkatkan mutu pendidikan pada anak didik kita, kembali lagi kepada program 3 pilar yakni untuk keterlibatan pemerintah, orangtua, dan masyarakat sebagi fungsi pengawasan terhadap anak didik,” kata Sekretaris Disdik, Kusnadi Pobela, Senin (23/1/2023).
Melalui kolaborasi 3 pilkar ini, kata Kusnadi, maka hal-hal buruk yang akan mempengaruhi pola kembang anak akan teratasi.
“Sehingga dibutuhkan peran aktif orangtua dan masyarakat, terutama orangtua untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap anak pada saat mereka berada di rumah,” katanya.
Senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu Rukmi Simbala.
“Kami mengajak semua orangtua dan lapisan masyarakat untuk menggalakan program 1821,” tandasnya.
Reporter: Miranty Manangin
Komentar