BNews, Kotamobagu — Upaya memperkuat peran generasi muda dalam menjaga kebersihan lingkungan kembali mendapat ruang melalui kegiatan Eco Youth Training: Pemuda Sahabat Sampah, yang digelar di Aula Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu, Selasa (25/11/2025).
Program ini diinisiasi oleh Tenaga Ahli Pusat Pendidikan Mondowana selaku PIC kegiatan, Syarif Rahmat Mokoginta, S.Pd, dan menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun ekosistem kepemudaan yang melek literasi lingkungan.
Dalam sambutan pembukaannya, Syarif Rahmat Mokoginta menegaskan bahwa persoalan sampah bukan lagi sekadar isu teknis yang dapat diselesaikan dengan aturan atau fasilitas saja, tetapi membutuhkan kesadaran kolektif, edukasi berkelanjutan, serta partisipasi aktif masyarakat—khususnya pemuda dan pelajar.
“Pemuda memegang peran strategis sebagai penggerak perubahan. Jika sejak dini mereka dibekali pemahaman ekologis, maka Kota Kotamobagu memiliki pondasi kuat untuk menghadapi tantangan lingkungan ke depan,” ujar Syarif.
Kegiatan ini kemudian dibuka secara resmi oleh Wali Kota Kotamobagu yang diwakili oleh Asisten II, Adnan Masinae.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini, serta menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung gerakan lingkungan yang bersifat kolaboratif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Gerakan lingkungan tidak akan efektif tanpa keterlibatan generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung berbagai inisiatif yang memperkuat kesadaran ekologis dan pengelolaan sampah berkelanjutan,” kata Adnan.
Salah satu yang membuat Eco Youth Training ini istimewa adalah keragaman peserta. Bukan hanya diikuti organisasi kepemudaan dan pemuda dari 33 kelurahan dan desa se-Kota Kotamobagu, kegiatan ini juga dihadiri perwakilan pelajar SD, SMP, SMA, beserta guru pendamping.
Tak hanya itu, sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, seperti MI, MTs, dan MAN, turut mengirimkan delegasi. Hadirnya peserta dari lintas jenjang pendidikan ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap isu lingkungan telah tumbuh luas di kalangan pelajar dan pemuda.
Eco Youth Training dirancang sebagai ruang edukasi yang tidak hanya menekankan teori, tetapi juga mengasah keterampilan praktis.
Melalui sesi pelatihan, diskusi kelompok, studi kasus, dan pendalaman materi, peserta dibekali:
Pemahaman dasar ekologi, kemampuan analisis persoalan sampah, konsep pengelolaan sampah berbasis masyarakat, strategi kampanye dan edukasi lingkungan.
teknik aksi langsung di lapangan seperti pemilahan sampah, pengurangan sampah dari sumbernya, dan gerakan daur ulang sederhana.
Para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan, yang tidak hanya memahami persoalan, tetapi juga mampu menginisiasi program konkret di sekolah, komunitas, maupun lingkungan tempat tinggal mereka.
PIC kegiatan berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti pada tataran acara, tetapi melahirkan jejaring pemuda dan pelajar yang solid dalam menggerakkan kampanye lingkungan secara berkelanjutan.
Kehadiran banyak pihak lintas lembaga, komunitas, dan sekolah dianggap sebagai modal sosial yang sangat penting.
Dengan adanya kolaborasi multipihak mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, hingga komunitas Eco Youth Training diharapkan menjadi fondasi untuk memperkuat visi Kota Kotamobagu sebagai kota yang bersih, hijau, sehat, dan memiliki ketahanan lingkungan jangka panjang.
Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil yang dilakukan oleh generasi muda yang peduli dan mau bergerak.
Reporter: Wawan Dentaw







Komentar