BNews, KOTAMOBAGU – Pimpin apel perdana tahun 2024, Penjabat (Pj) Wali Kota Kotamobagu, Asripan Nani, menyentil soal mutasi.
Asripan mengatakan, tentang mutasi penyegaran atau ada reposisi dalam dunia Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sesuatu hal yang biasa.
“Kalau orang yang berprestasi pasti dipromosi dan ada juga ASN yang tentu melanggar ketentuan tidak sesuai dengan target kinerja, bisa terjadi demosi dan bisa juga terjadi untuk sementara pemberhentian dari jabatan,” kata Asripan dihadapan seluruh peserta apel perdana Pemkot Kotamobagu yang digelar di eks rumah jabatan Bupati Bolmong, Bukit Ilongkow, Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kamis (4/1/2024).
Asripan menjelaskan, birokrat yang paripurna itu memiliki beragam pengalaman dengan berbeda tempat.
“Seorang birokrat yang mendekati paripurna, di sini ada sekretaris kota, para pimpinan SKPD, saya yakin mereka tidak akan mendekati paripurna kalau hanya berada di satu tempat,” jelasnya.
Kata Asripan, untuk penyempurnaan pendekatan paripurna seorang birokrat, tidak cukup hanya dengan kemampuan knowledge yang dia miliki, kematangan emosional, spiritual dan juga kematangan sosial.
“Tetapi mendekati paripurna seorang birokrat juga harus dengan pengalaman-pengalaman,” jelasnya.
Lanjutnya, maka mutasi, promosi dan penyegaran adalah bagian dari pendekatan untuk mencapai birokrat yang paripurna.
“Jadi kalau ada mutasi, saya tiba-tiba pada saat itu berkuasa di sini, walaupun hanya THL, walaupun belum 100 persen, walaupun saya eselon IV, walaupun saya eselon III, tapi juga adalah bagian dari penentu kebijakan yang diambil, tapi tiba-tiba bergulirnya waktu, tiba-tiba saya berada di tempat sana, saya tidak berdaya lagi seperti tahun yang lalu, seorang birokrat tidak boleh putus asa,” katanya.
Selain itu, Asripan menyampaikan bagi dirinya semua ASN itu sama.
“Karena bagi saya, yang dipercaya sementara waktu di sini tidak ada anak emas ASN, tidak ada anak emas birokrat dan tidak ada yang menjadi prioritas. Dihadapan saya, seluruh ASN adalah sama,” tegasnya.
Dia juga menjelaskan tidak pernah menganggap orang yang di dekatnya berada di lingkaran kekuasaan.
“Jangankan mereka, Pak Sekkot pun para asisten yang setiap hari dengan saya memberikan masukan-masukan, tentu saya saring mana yang baik dan mana yang tidak baik. Apalagi pegawai yang baru satu tahun, dua tahun mempengaruhi kebijakan yang saya ambil, oh belum tentu,” ujarnya.
“Jadi terimalah di mana saja dan anda mengambil hikmah beginilah seorang ASN, musti pindah mutasi supaya banyak pengalaman,” sambungnya.
Asripan menuturkan, ketika dilantik menjadi pejabat wali kota, hal tersebut merupakan pelantikan yang ke 23 kali bagi dirinya untuk jabatan di lingkup pemerintah daerah.
“Jadi pindah-pindah,” ucapnya.
Dia juga menegaskan, bahwa mutasi bukanlah sebuah hukuman bagi ASN.
“Mutasi yang diberikan bukan hukuman, kalau hukuman tiga atau empat tahun dia disiksa di tempat yang sulit, tapi kalau cuma 6 bulan, 1 tahun biasa itu, terimalah mudah-mudahan ada pengalaman di sini,” pungkasnya.
Penulis: Erwin Ch Makalunsenge
Komentar