Kotamobagu Bakal Miliki Museum Digital

BolmongNews.com, Kotamobagu—Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berencana membuat museum digital.

Museum ini nantinya berfungsi sebagai wadah untuk mempromosikan peninggalan sejarah, adat dan kebudayaan Bolaang Mongondow (Bolmong).

Hal tersebut disampaikan Kadisbudpar Kotamobagu, Moch Agung Adati, menanggapi usulan para lembaga adat dan pemerhati budaya Bolmong, tentang pembangunan museum di Kota Kotamobagu, Rabu (21/11) siang tadi, dalam acara seminar tentang kebudayaan Bolmong, di restoran Lembah Bening Kotamobagu.

“Kita tengah menyiapkan pembuatan website museum atau museum digital untuk mempromosikan berbagai benda yang menjadi peninggalan sejarah Bolaang Mongondow,” ungkap Adati.

Adati menjelaskan, benda-benda bersejarah maupun alat-alat kesenian Mongondow pada masa lampau akan ditampilkan melalui website tersebut. Termasuk, nantinya akan dibuatkan sinopsis adat dan kebudayaan Bolmong sehingga bisa terpublikasi kepada seluruh masyarakat bahkan ke luar daerah.

“Benda-benda peninggalan bisa kita tayangkan lewat website. Contoh adanya penemuan tombak bogani yang saat ini dimiliki pak Chairun Mokoginta, nanti di foto dan diuraikan sejarahnya, begitu juga dengan alat musik tradisional seperti rambabo dan lain sebagainya. Itu yang kita lakukan sekarang ini sambil menunggu pembangunan museum di Kotamobagu,” jelasnya.

Meski demikian terang Adati, pihaknya juga sudah menyiapkan tempat dibangunnya museum, yakni di gedung Bobakidan yang berada di Kelurahan Kotobangon Kecamatan Kotamobagu Timur.

Bahkan rancangan bangunannya sudah ada. Akan tetapi masih terkendala dengan masalah anggaran Pemerintah  yang beberapa tahun belakangan ini terfokus pada pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Masjid Agung Baitul Makmur (MABM).

“Kita sudah menyusun DED nya. Itu mungkin butuh anggaran sekitar 16 miliar untuk pembangunannya. Namun kita tahu bersama adanya kebijakan pemerintah pusat dalam sisi anggaran mengenai dana desa ada juga dana kelurahan itu juga yang jadi problematika kita. Sehingga menjadi tertunda. Disamping itu, kita prioritas dua tahun terakhir  fokus pada penyelesaian pembangunan Rumah Sakit dan Masjid Agung Baitul Makmur. Tapi masukan itu kita akan sampaikan kepada pimpinan. Mudah-mudahan kita anggarkan kedepan tapi secara bertahap,” terangnya. (ewin)

Komentar